eramuslim.com – Israel akan membebaskan 735 tahanan Palestina yang dipenjara dalam fase pertama gencatan senjata dengan Hamas, yang akan dimulai pada Minggu, 19 Januari.
Kementerian Kehakiman Israel mengumumkan daftar nama tahanan yang akan dibebaskan, kecuali 25 anak berusia 16 hingga 18 tahun, pada Sabtu, 18 Januari. Pembebasan tersebut akan dilakukan secara bertahap. Dalam pernyataan sebelumnya, kementerian menyebutkan bahwa 95 tahanan dijadwalkan dibebaskan pada Minggu.
Pada tahap pertama ini, 70 perempuan dan 25 laki-laki akan dibebaskan. Sebagai gantinya, menurut laporan CNN, Hamas akan membebaskan tiga sandera perempuan.
Selama serangan Israel terhadap Palestina, ratusan warga Palestina ditangkap dan dipenjarakan tanpa melalui proses hukum atau pengadilan.
Pernyataan dari Kementerian Kehakiman muncul setelah kabinet Israel menyetujui gencatan senjata dalam rapat yang berlangsung selama beberapa jam pada Jumat. Dalam rapat tersebut, 24 menteri menyetujui gencatan, sementara delapan lainnya menolak.
Kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas ini terdiri atas tiga fase. Fase pertama, yang berlangsung selama 42 hari, mencakup pertukaran sandera Hamas dan tahanan Palestina, penghentian serangan, serta peningkatan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Pada fase kedua, diharapkan perang dapat dihentikan sepenuhnya dan gencatan senjata menjadi permanen. Dalam tahap ini, sandera yang masih hidup akan dibebaskan sebagai imbalan untuk sekitar 190 tahanan Palestina di Israel. Fase kedua juga mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Fase ketiga mencakup pemulangan jenazah dan sisa-sisa tubuh sandera, serta implementasi rencana rekonstruksi Gaza.
Gencatan senjata ini dicapai setelah Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023. Selama periode tersebut, lebih dari 46.000 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan pasukan Israel.
(Sumber: Cnnindonesia)