Ma’an News Agency (MNA) melaporkan informasi dari sumber di rumah sakit setempat, tentang empat remaja Palestina terluka tembak saat bentrok melawan tentara penjajah Israel di Hebron, Tepi Barat, Kamis (25/10).
Menurut saksi mata, ketika itu sejumlah remaja dan anak-anak Palestina tengah melempari segerombolan tentara Zionis-Israel dengan batu. Gerombolan tentara Zionis tersebut tengah berada di dekat pos militer Israel di pintu masuk menuju Martyrs’ Street di pusat kota Hebron.
Menghadapi serangan batu yang dilontarkan anak-anak remaja dan bocah-bocah kecil Palestina tersebut, gerombolan tentara Zionis langsung menyambutnya dengan lontaran gas airmata, granat suara, dan rentetan tembakan dengan peluru karet.
Yang dimaksud dengan peluru karet bukanlah peluru karet yang lazim dipakai tentara-tentara regular di seluruh dunia. Israeli Defense Military (IDF) telah memiliki jenis peluru karet yang berbeda dengan tentara kebanyakan. Peluru karet yang diproduksi Israeli Military Industries (IMI) ini merupakan sebuah logam keras berbentuk bulat yang dilapisi karet tipis. Inilah ‘peluru karet’ ala tentara Zionis-Israel, yang tidak hanya melukai tapi juga banyak merenggut nyawa anak-anak Palestina.
Dalam banyak bentrok dengan rakyat Palestina, tentara penjajah Israel ini memang sengaja mendirikan pos militer agak besar di Hebron guna melindungi keberadaan pemukiman Yahudi radikal yang mendirikan rumah-rumah di atas tanah milik warga Palestina.
Setiap hari, di Palestina selalu saja ada bentrokkan, ada kematian. Bahkan jenis hiburan anak-anak Palestina salah satunya yang paling sering dilakukan adalah melemparkan batu kearah tentara Zionis-Israel. Andai umat Islam sedunia bersungguh-sungguh dalam membantu rakyat Palestina, maka yang dilemparkan remaja-remaja Palestina kearah tentara Israel bukanlah sekadar batu, namun granat. Kapan hari itu akan terjadi? (Rizki/MNA)