Dunia internasional mengecam Israel atas serangan-serangannya yang menewaskan anak-anak Palestina.
Kritik terhadap Israel disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Margaret Beckett. "Seperti telah saya katakan sebelumnya, membunuh warga sipil, khususnya anak-anak merupakan tindakan yang sama sekali tidak bisa diterima," katanya seperti dikuti AFP.
"Kami dengan tegas mendesak militer Israel untuk menahan diri guna menghindari makin meluasnya ketegangan yang sudah terjadi. Kami menyerukan otoritas Israel menghormati kewajibannya terhadap undang-undang internasional dan memastikan bahwa warga sipil, khususnya anak-anak tidak dilukai," tegas Beckett.
Kritik serupa juga dilontarkan negara Rusia. Melalui pernyataan yang dikeluarkan kementerian luar negerinya, Rusia menyatakan, "Moskow menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam terkait tindakan yang dilakukan militer Israel, di mana korbannya terutama anak-anak dan kaum wanita."
"Kami memahami kekhawatiran Israel dalam masalah keamanannya, meski demikian kami menilai penggunaan kekuatan militer terhadap warga sipil tidak bisa diterima," lanjut pernyataan itu.
Serangan-serangan militer Israel yang menewaskan wanita dan anak-anak Palestina, juga dikritik oleh sejumlah anggota legislatif Israel. Mereka mendesak Menteri Pertahanan Amir Peretz mundur dari jabatannya agar tidak dipandang sebagai pembunuh anak-anak.
"Dari hari ke hari, tindakan membunuh anak-anak makin lekat dengan anda, bukan hanya pada sistem secara keseluruhan, bukan hanya pada tentara, tapi anda sebagai menteri pertahanan," kata anggota parlemen Israel Muhammad Barakeh.
Pada Knesset Barakeh mengatakan, tewasnya sejumlah anak-anak dan warga sipil Palestina beberapa hari belakangan ini merupakan ‘sebuah rantai pembunuhan bersambung’.
"Saya serukan agar anda menyelamatkan diri anda dari sebutan yang buruk ini. Saya menyarankan menteri pertahanan untuk mengundurkan diri," tegas Barakeh.
Serangan kedua di Jalur Gaza
Israel nampaknya sudah tuli dengan kritikan-kritikan itu. Pada Rabu (21/6) militer Israel kembali melakukan serangan udara ke Jalur Gaza, menewaskan seorang wanita Palestina dan 13 orang lainnya luka-luka, termasuk sejumlah anak-anak.
Saksi mata mengatakan, misil-misil yang dimuntahkan dari pesawat tempur Israel ke kota Khan Yunis menghantam sebuah mobil, terpental ke sebuah rumah. Sumber medis mengatakan, di antarara korban luka terdapat tiga anak-anak.
Israel mengancam akan melakukan serangan yang lebih keras lagi terhadap kelompok-kelompok pejuang Palestina, meski harus mengorbankan warga sipil Palestina.
Reaksi PBB
Atas tindakan Israel itu, PBB mendesak Israel untuk menghentikan pembunuhan dengan target anggota-anggota kelompok pejuang Palestina di Jalur Gaza.
Ibrahim Gambari, wakil sekjen PBB yang membidangi urusan politik mengatakan, Israel sudah melangkah pada kebijakan ‘target pembunuhan’ dan membombardir wilayah Gaza, karena wilayah ini diduga menjadi lokasi serangan roket pejuang Palestina ke wilayah Israel.
Menurut Gambari, Sekjen PBB Kofi Annan ‘sangat prihatin bahwa pola-pola semacam ini terulang lagi kemarin di mana tiga anak-anak terbunuh dan sejumlah pejalan kaki terluka.’
"Kami ingin, sekali lagi, menegaskan perlunya Israel menghentikan tindakan target pembunuhan yang terus menelan korban jiwa warga sipil. Menurur pandangan Sekretaris Jenderal, tindakan Israel harus proporsional dan sesuai dengan hukum kemanusiaan," tegas Gambari.
Sementara itu pemantau Palestina di PBB, Ryad Mansur menilai tindakan Israel terhadap warga Palestina sebagai tindakan, ‘tidak bermoral, tindakan tercela Israel membunuh warga sipil tidak bisa diterima.’
Mansur meminta Dewan Keamanan PBB untuk mendesak Israel, sebagai kekuatan penjajah agar mematuhi pasal-pasal dalam Konvensi Jenewa. (ln/iol/aljz)