Eramuslim ā Rabu 25 April 2018, raksasa jejaring video sosial Youtube memutuskan untuk mengembalikan video yang mengekspos kebrutalan Israel terhadap orang-orang Palestina setelah dihujani kritik di media sosial.
Sebelumnya, pada hari Minggu (23/04) lalu, YouTube menghapus video itu karena dianggap melanggar aturan layanan.
Video tersebut diunggah oleh akademisi Palestina dan aktivis Sana Kassem, untuk mengenang orang-orang Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel selama demonstrasi baru-baru ini di Gaza.
Profesor dan aktivis Amerika Norman Finkelstein mengunggah ulang video tersebut, yang kemudian dihapus lagi oleh YouTube. Finkelstein pun melayangkan aduan ke YouTube dan mempertanyakan keputusannya.
“Mungkin mereka akan menunggu sampai semua anak-anak di Gaza dibunuh oleh Israel, baru kemudian mereka akan mengembalikan video itu,” ujar Finkelstein kepada Anadolu Agency.
Tak lama setelah Finkelstein mengeluarkan pernyataan itu, YouTube pun menanggapi dengan mengatakan bahwa mereka akan mengembalikan video, namun memberlakukan batasan usia. Dengan demikian, pengguna dapat mengakses video hanya setelah masuk ke YouTube dan mengkonfirmasi usia mereka.
“YouTube menerbitkan ulang video itu namun mengklasifikasikannya sebagai konten pornografi,” jelas Finkelstein lewat akun Twitter-nya, sambil membagikan video itu sekali lagi.