Eramuslim.com – Setelah agresi ‘Israel’ di Gaza memasuki bulan keenam–dan lebih dari 32.000 warga telah syahid–duta besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot menyatakan bahwa dedengkot negara palsu Benjamin Netanyahu memang ingin mengobarkan perang terus-menerus.
Zomlot mengutip “kepentingan strategis” penjajah ‘Israel’ untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai 76 tahun lalu, yakni pembersihan etnis Palestina.
“Itulah mengapa ‘Israel’ melakukan apa yang dilakukannya dalam enam bulan terakhir (di Gaza),” ujar duta besar Palestina itu, sambil mengecam keterlibatan Barat dan lampu hijau yang mereka berikan atas genosida brutal ‘Israel’.
Awal pekan ini, tujuh petugas bantuan dari LSM bantuan pangan World Central Kitchen (WCK) tewas dalam serangan ‘Israel’ di Gaza.
Sependapat dengan Ketua WCK, Jose Andres, yang menuduh ‘Israel’ menargetkan para relawannya secara sistematis, Zomlot mengatakan bahwa cara ‘Israel’ membunuh para pekerja bantuan ini sangat disengaja.
Zomlot menjelaskan, pasukan penjajah ‘Israel’ tidak menyerang mereka semua pada awalnya, dan mereka mengejar mereka, melakukan tiga kali serangan, sampai membunuh mereka semua.
“Jadi, hal ini tidak mungkin–dengan cara atau bentuk apa pun–tidak disengaja, seperti yang diklaim ‘Israel’,” tegasnya.
“Tujuannya sangat jelas, kata sang duta besar, yakni memastikan kelaparan tetap menghantui Gaza; dengan menargetkan LSM lokal, warga Gaza yang kelaparan, dan sekarang pekerja bantuan internasional. Ini jelas merupakan genosida,” tambahnya.
Sebuah laporan yang didukung PBB memperingatkan pada tanggal 19 Maret bahwa separuh warga Gaza sudah mengalami bencana kelaparan. Diperkirakan akan terjadi krisis kelaparan parah di bagian utara wilayah tersebut. (France24/Sahabat Al-Aqsha)