Dokter Izzadin Abu al-Aish, dokter Palestina yang ketiga puterinya dibunuh tentara-tentara Zionis saat agresi Israel ke Jalur Gaza, dinominasikan sebagai penerima hadiah Nobel. Informasi tersebut disampaikan oleh kementerian urusan warga minoritas Israel hari Senin kemarin.
"Saya sudah diberitahu bahwa panitia penghargaan Nobel telah memasukan nama Izzadin Abu al-Aish sebagai calon penerima hadiah Nobel. Dan saya ingin menyampaikan ucapan selamat padanya," kata Avishay Braverman, menteri Israel yang bertanggung jawab atas urusan warga minoritas.
Braverman mengungapkan, dia sudah bertahun-tahun bersahabat dengan Dokter Aish. Mereka berdua sama-sama tinggal di kota Beersheva, kawasan gurun pasir di Israel. "Dia adalah sosok yang selalu bekerja untuk perdamaian," kata Braverman tentang Dokter Aish.
Braverman juga mengatakan bahwa Dokter Aish adalah contoh dari simbol keadilan dan kebaikan umat manusia di seluruh dunia."Meski dihantam oleh tragedi yang berat, dia tetap berkata ingin melanjutkan kerja kerasanya demi perdamaian," puji Braverman pada Dokter Aish.
Meski ketiga puterinya terbunuh oleh tentara Israel saat perang di Gaza, Dokter Aish menyatakan akan tetap mengabdikan dirinya dalam upaya mewujudkan perdamaian antara Israel-Palestina. "Kita harus hidup dalam damai. Saya berharap, puteri-puteri saya menjadi anak-anak terakhir yang menjadi korban," kata Dokter Aish.
Pada Ynet, Dokter Aish mengatakan, jika ia menerima hadiah Nobel, dia akan mempersembahkan hadiah Nobel itu untuk rakyat Palestina dan juga rakyat Israel. (ln/aby)