Kementerian Palestina yang menangani masalah tahanan dan pembebasan tahanan dari penjara Israel mengemukakan data mutakhir tentang kondisi tahanan Palestina.
Dalam beberapa bulan di tahun 2008 saja, Israel menurut data yang ada telah melakukan penangkapan massal terhadap rakyat Palestina, khususnya di Tepi Barat, lebih dari 1.800 orang. Jumlah ini belum lagi termasuk 1.300-an orang penduduk Palestina yang diculik dan ditangkap oleh penjajah Israel sebelum tahun 2008 dengan dalih tidak memiliki surat-surat lengkap.
Di antara penduduk yang diculik dan ditangkap oleh Israel itu, ada lebih dari 205 anak-anak yang usianya belum lagi menginjak 18 tahun, ditambah 11 orang perempuan. Dalam daftar orang-orang yang diculik dan ditangkap itu, ada puluhan orang tahanan yang sakit dan orang-rang tua, serta para tokoh nasional Palestina, termasuk anggota parlemen Palestina.
Riyadh Al-Ashqar, Direktur Penerangan Palestina kabinet Ismail Haniyah, menerangkan bahwa penangkapan massal yang dilakukan Israel di Tepi Barat bersamaan dengan serangan militer Israel di Ghaza. Jumlah para tahanan terus bertambah hingga kini totalnya mencapai 11.700 orang tahanan Palestina, yang terbagi di 28 penjara dan tahanan Israel, dan tempat-tempat interogasi.
Al-Ashqar menambahkan bahwa saat ini para tahanan Palestina di penjara Israel mengalami kondisi yang sulit. Karena mereka mengalami teror, tekanan, penyiksaan terus menerus. Penjaga penjara berusaha melakukan ragam cara untuk bisa mengutip informasi dari para tahanan meski harus mengucurkan darah para tahanan.
Lebih detail, Al-Ashqar menyebutkan bahwa ada 900-an orang tahanan dari Ghaza, 10.100-an orang tahanan dari Tepi Barat, 500-an orang tahanan dari Al-Quds, dan 140-an orang tahanan dari wilayah tahun 1948. Ditambah puluhan tahaan Arab yang ditangkap dari Golan, Libanon, Mesir, Sudan, Yordania dan satu orang berkebangsaan Saudi Arabiya.
Yang lebih memprihatinkan, Al-Ashqar juga menyampaikan data bahwa sejak awal tahun ini, ada 11 orang tahanan perempuan yang diculik dari rumah mereka langsung. Dan total jumlah perempuan yang ditahan Israel sejak Intifadhah Al-Aqsha adalah 730 orang, dan kini masih tersisa 105 orang tahanan perempuan. Di antara tahanan perempuan itu bahkan ada enam orang tahanan perempuan anak-anak karena usianya masih di bawah 18 tahun. Sedangkan tahanan anak-anak pria berumlah 360 orang. (na-str/ikhol)