Eramuslim – Seperti mendiang ulama fenomenal asal Mesir, Sayyid Quthb, penjara bagi pemimpin Gerakan Islam Palestina, Sheikh Raed Salah, justru menjadi madrasah khusus yang menghasilkan 4 buku selama 9 bulan berada di penjara Zionis Israel.
Selain berhasil mengarang 4 buku dimana salah satunya menceritakan bagaimana kehidupan selama di dalam kurungan isolasi penjara Zionis Israel, Sheikh Raed Salah juga telah selesai membaca lebih dari 80 judul buku, dan menuliskan 23 puisi.
“Saya membuat 23 puisi tentang kehidupan di dalam penjara, Al Quds dan Masjid Al Aqsha, serta beberapa puisi spiritual munajat kepada dengan Allah, Tuhan semesta alam,” ujar Sheikh Raed Salah dihadapan ratusan pendukungnya di kota Umm al-Fahm setelah dibebaskan pada hari Selasa (17/01).
Menurut salah seorang tokoh yang sangat ditakuti oleh penjajah Yahudi, penjara isolasi adalah ujian tersendiri bagi seorang Muslim dan mereka harus tahu bagaimana memenangkan ujian ini, mengacu banyaknya tokoh pejuang Palestina yang berada di dalam penjara isolasi Zionis Israel.
Sheikh Raed Salah menegaskan bahwa penjara bagi pejuang Palestina adalah sebuah madrasah yang menghasilkan komitmen dan keteguhan untuk memperjuangkan kebebasan Al Aqsha dan Palestina.
Dikabarkan akan dikeluarkan pada Selasa pagi dari penjara Ramona, tim pengacara yang dipimpin Umar ‘Amayisah tidak mendapati Sheikh Raed Salah di dalam penjara tersebut dan menduganya telah dipindahkan ke penjara Zionis Israel lainnya yang tidak diketahui, sebelum akhirnya dibebaskan. (Anatolia/Ram)