Suriah mengecam tindakan Israel yang telah menerbangkan pesawat-pesawat tempurnya ke wilayah udara Suriah, Rabu (28/6). Israel melakukan itu sebagai peringatan terhadap Suriah yang dituding melindungi para pejuang Palestina yang telah menculik serdadunya.
Juru bicara militer Israel mengakui bahwa pada Rabu kemarin empat pesawat-pesawat tempurnya terbang di atas salah satu istana Presiden Suriah, Bashar Assad di kota Latakia. Tindakan itu dilakukan, menurut Israel, ‘karena Suriah sudah memberikan dukungan dan tempat perlindungan pada pemimpin teroris, di antaranya adalah pemimpin Hamas yang telah menculik serdadu Israel.’
Sementara televisi nasional Suriah yang menyiarkan berita itu menyebutkan, dua pesawat Israel terbang dekat pantai Mediterania Suriah dan tidak menyebutkan klaim Israel bahwa pesawat-pesawatnya terbang rendah di atas tempat peristirahatan musim panas milik Presiden Assad.
"Masuknya dua pesawat Israel ke wilayah udara Suriah, tepatnya di pesisir pantai Suriah, merupakan tindakan agresif dan provokatif," kata seorang pejabat di kementerian penerangan Suriah yang dikutip oleh siaran berita itu. Namun tidak dijelaskan identitas pejabat tersebut.
Masih menurut berita itu, pesawat-pesawat tempur milik Israel menimbulkan suara yang sangat bising. Pihak Suriah menyatakan, angkatan udaranya berhasil mengusir pesawat-pesawat Israel tersebut.
Insiden kemarin merupakan insiden yang kedua kalinya dilakukan Israel. Pada tahun 2003, pesawat-pesawat Israel juga dilaporkan terbang rendah di dekat istana presiden Suriah, hingga kaca jendelanya bergetar. Saat itu Israel beralasan, tindakan tersebut dilakukan untuk menekan Presiden Assad agar membubarkan kelompok-kelompok pejuang Palestina yang berbasis di negaranya.
Pada tahun yang sama, pesawat tempur Israel membom basis latihan Jihad Islam di pedalaman Suriah, menyusul serangan bom oleh kelompok tersebut ke sebuah restorang yang menyebabkan 19 warga Israel tewas. Serangan itu merupakan serangan yang pertama kalinya dilakukan Israel ke wilayah Suriah sejak lebih dari dua dekade. (ln/aljz)