eramuslim.com – Kematian jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh menjadi topik dalam pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Majelis Umum PBB, Jumat (23/9) waktu setempat.
Dalam pernyataannya, Abbas menantang Pemerintah Amerika Serikat untuk menuntut Israel atas pembunuhan Abu Akleh.
Israel sebelumnya mengatakan ada kemungkinan besar salah satu tentaranya secara tidak sengaja menembak jurnalis veteran itu saat dia sedang meliput operasi militer di kota Jenin, Tepi Barat.
“Israel membunuh rakyat kami dengan impunitas, seperti yang terjadi dengan jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh,” kata Abbas dalam pidatonya, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (24/9).
“Saya menantang AS untuk mengadili mereka yang membunuh warga negara Amerika ini,” katanya, tanpa merinci mekanisme internasional apa pun yang mungkin dapat dicapai.
AS sendiri telah secara terbuka mengutuk pembunuhan Abu Akleh dan menyerukan pertanggungjawaban. Dalam penyelidikannya sendiri, AS menemukan bahwa Israel kemungkinan besar bertanggung jawab, tetapi tidak sepenuhnya menyalahkan sekutunya itu.
Kematian Abu Akleh memicu kemarahan di seluruh Tepi Barat dan Gaza dan telah menjadi seruan di seluruh wilayah.
Abbas juga mengatakan kepada Majelis Umum bahwa harapan dan kepercayaan Palestina dalam proses perdamaian sedang mengalami kemunduran.
Pemimpin Palestina berusia 87 tahun, yang telah memegang kekuasaan sejak pemilihan terakhir pada tahun 2004 itu menuduh Israel mengabaikan “resolusi legitimasi internasional” dan memutuskan untuk tidak menjadi mitra Palestina dalam proses perdamaian.
Dia mengatakan pemukiman Yahudi membuat negara Palestina di masa depan sulit dibayangkan.
“Israel memberikan kebebasan total kepada tentara dan pemukim teroris yang membunuh rakyat Palestina di siang bolong, menjarah tanah dan air mereka, membakar dan menghancurkan rumah mereka,” katanya.
Pada satu titik selama pidatonya, Abbas mengangkat foto yang katanya menunjukkan seorang pria Palestina menghancurkan rumahnya atas perintah Israel. Dia tidak mengatakan di mana atau kapan foto itu diambil.
“Israel mengatakan kepada orang-orang Palestina apakah Anda menghancurkan rumah Anda atau saya akan menghancurkannya sendiri,” katanya.
Sekitar 2.000 rumah Palestina telah dihancurkan atau disegel oleh pasukan Israel sejak militer negara itu menguasai Tepi Barat pada tahun 1967, sebuah laporan PBB menunjukkan.
Dalam beberapa kasus, Israel mengatakan rumah-rumah tersebut telah digunakan oleh teroris untuk menyerang pasukan Israel.
“Ini yang sedang terjadi. Saya harus menghancurkan rumah saya atau mereka menghancurkan rumah saya dan mereka membuat saya membayarnya,” kata Abbas.
Pidatonya datang sehari setelah Perdana Menteri sementara Israel Yael Lapid mengatakan dia mendukung solusi dua negara dengan Palestina.
“Kesepakatan dengan Palestina, yang didasarkan pada dua negara untuk dua bangsa, adalah hal yang tepat untuk keamanan Israel, untuk ekonomi Israel dan untuk masa depan anak-anak kita,” kata Lapid. [RMOL]