Israel memanfaatkan para tahanan Palestina sebagai kelinci percobaan untuk mengujicoba berbagai jenis obat-obatan baru yang dibuat oleh kementerian kesehatan Israel. Uji coba itu dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan tersebut secara diam-diam pada para tahanan.
Kasus ini diungkap oleh lembaga hak asasi manusia Sawasya yang menilai Israel telah melanggar HAM dan meminta agar kasus-kasus ini segera diselediki. Sawasya mendapatkan keterangan dari Zuhair Al-Iskafi, salah seoriangwarga Palestina yang berada di penjara Israel, bahwa para interogator Israel telah menyuntiknya dengan zat ke tubuhnya, yang menyebabkan rambut-rambut di seluruh tubuhnya rontok dan tidak bisa tumbuh lagi. Menurut Sawasya, banyak tahanan Palestina lainnya yang mengalami hal serupa.
Untuk itu, Sawasya menyerukan media massa Arab dan internasional memberitakan dan mengekspos kasus ini dengan serius, karena Israel telah melakukan pelanggaran terhadap hak-hak para tahanan Palestina. Lembaga itu juga mendesak organisasi-organisasi HAM dan Badan Kesehatan Dunia, WHO untuk segera turun tangan dengan mengirimkan tim dokter spesialisnya ke penjara-penjara Israel dan memeriksa kondisi para tahanan yang diduga menjadi korban "kelinci percobaan" Israel.
Sementara itu, sebuah komite perlindungan tahanan Palestina mengecam pihak administrasi penjara Israel Hadarim, yang mencabut hak lima tahanan Palestina melanjutkan kuliahnya di universitas-universitas di Israel tanpa memberikan alasan yang jelas. Komite itu meminta bantuan organisasi-organisasi HAM untuk menekan Israel agar mencabut larangan terhadap para tahanan yang ingin melanjutkan pendidikannya.
Pada saat yang sama, kelompok gerakan perlawanan Palestina menggelar aksi protes di depan markas Palang Merah Internasional di Gaza, sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel. Jubir gerakan tersebut, Abu Ali Azaalan menyatakan, para tahanan itu harus menahan penderitaan dan pelecehan yang mereka alami di dalam penjara-penjara Israel. Untuk itu perlu dilakukan tindakan yang serius guna menghentikan kebiadaban Israel terhadap para tahanan Palestina.
Saat ini, menurut data kantor penerangan Palestina terdapat 11.700 warga Palestina yang tersebar di 28 penjara dan tempat-tempat interogasi Israel. Sebagian dari mereka adalah korban penangkapan yang secara rutin digelar Israel di wilayah Palestina. (ln/PIC)