Syaikh Kamal Al-Khatib, deputi Gerakan Islam di Tepi Barat mengkhawatirkan keselamatan pimpinan Gerakan itu, Syaikh Raed Salah yang saat ini berada di penjara Israel. Al-Khatib mengatakan bahwa Israel sedang menyusun rencana untuk membunuh Syaikh Raed Salah dalam penjara.
Dalam pernyataannya hari Rabu kemarin, Al-Khatib mengatakan, Syaikh Raed Salah berada dalam bahaya dari ancaman para tahanan lainnya yang berada di penjara Ayalon, tempat Syaikh Raed Salah ditahan. Ancaman itu terutama dari para tahanan yang melakukan kejahatan pembunuhan.
Menurut Al-Khatib, pimpinan Gerakan Islam itu pernah menjadi target pembunuhan oleh tentara Zionis saat ia ikut dalam rombongan "Freedom Flotilla" yang diserang pasukan komando Israel akhir Mei kemarin. Tapi upaya membunuh Syaikh Salah gagal dan bukan tidak mungkin skenario pembunuhan itu dilakukan Israel di dalam penjara lewat tangan para agen Shabak, agen intelijen dalam negeri Israel.
Israel kembali menangkap dan menjebloskan Syaikh Salah ke penjara Ayalon pekan kemarin. Al-Khatib mengatakan, hukuman lima bulan penjara terhadap Syaikh Salah merupakan "penindasan" karena Syaikh Salah hanya mencoba mempertahankan diri dari serangan polisi Israel di Pintu Al-Maghariba, salah satu pintu kompleks Masjid Al-Aqsa yang akan digusur Israel. (ln/PIC)