Departemen Kesehatan Gaza menyatakan bahwa 54% dari dari 1865 korban tewas akibat agresi militer Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Juli lalu berasal dari kalangan perempuan dan anak-anak.
Dalam keterangan lanjutan jubir Depkes Gaza kepada saluran televisi ON TV hari Senin (04/08), Ashraf Qudrah mengatakan “hingga Senin malam, sepertiga korban tewas dan terluka akibat agresi berasal dari kalangan ank-anak Gaza.”
Ashraf Qudrah menyebut Israel telah menggunakan senjata yang dilarang secara internasional selama agresi berlangsung, dan menyebabkan sejumlah warga terbakar dan cacat seumur hidup akibat terkena senjata tersebut.
Melalui saluran ON TV, jubir Depkes Gaza ini menyerukan dunia internasional untuk segera mengirimkan bantuan medis serta kemanusian seperti generator listrik dan bahan pangan ke Jalur Gaza.
Perlu diketahui bahwa Israel sengaja membombardir pembangkit listrik satu-satunya di Jalur Gaza, yang menyebabkan seluruh rumah sakit di Gaza kekurangan pasokan listrik. (Rassd/Ram)