Eramuslim – Utusan PBB untuk Timur Tengah Nickolay Mladenov memperingatkan bahwa ketegangan yang sedang berlangsung di sepanjang perbatasan Gaza dapat meningkat menjadi konflik militer yang “sangat merusak”.
“Kita semua memiliki kepentingan bersama untuk menghindari perang lain di Gaza karena perang ini akan lebih merusak dari pada yang terjadi pada tahun 2014, dan itu akan memiliki implikasi regional,” ujar Mladenov dalam wawancara dengan situs berita Israel Walla, pada Rabu (13/06).
“Saya tidak berpikir ada orang di Israel, Palestina, Arab dan dunia siap untuk konflik lain di Timur Tengah,” ujar Mladenov.
Ketegangan semakin tinggi di sepanjang perbatasan Gaza di tengah-tengah protes Palestina yang menuntut diakhirinya pendudukan Israel selama puluhan tahun.
Sejak Maret, lebih dari 127 warga Palestina telah tewas dan ribuan lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel selama aksi protes di Jalur Gaza.
Situasi ini meningkat ketika Amerika Serikat merelokasi kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang diduduki oleh Israel pada tahun 1967 dan mewakili kepala konflik Palestina-Israel.
Pada tahun 2014, Israel melancarkan serangan militer selama 51 hari yang menghancurkan Jalur Gaza, di mana lebih dari 2.300 orang Palestina tewas dan puluhan ribu terluka.
Dalam insiden itu Israel mengklaim 68 tentara mereka dan lima warga sipil Israel tewas dalam konflik, sementara 2.522 lainnya – termasuk 740 tentara – mengalami luka-luka. (aa)