Eramuslim – Senin 19 Juni 2017, entitas pendudukan Zionis Israel mulai mengurangi aliran listrik ke wilayah Jalur Gaza, Palestina. Langkah ini diambil setelah Kabinet Yahudi sepakat untuk mengurangi pasokan listrik sesuai dengan permintaan Otoritas Mahmoud Abbas.
“Sebuah pengurangan (listrik) telah dimulai, sesuai dengan keputusan pemerintah Palestina yang berbasis di Tepi Barat untuk menutupi hanya 70 persen dari biaya bulanan pasokan listrik Israel ke Jalur Gaza,” seperti dilansir Middle East Monitor dari Juru bicara Israel Electric Corporation (IEC) yang membenarkan adanya pemangkasan pasokan listrik ke Jalur Gaza.
Otoritas Energi Palestina mengatakan, IEC telah memotong delapan megawatt dari pasokan 120 megawatt ke Jalur Gaza. Pemangkasan pasokan listrik ke Jalur Gaza menyebabkan sebagian kegiatan di daerah tersebut terhambat. Pusat-pusat medis, misalnya, harus mengurangi jam operasinya serta perawatan yang ditawarkan karena tidak adanya sumber listrik.
Sementara itu Gerakan Perlawanan Palestina “Hamas” dalam keterangan pers di hari yang sama memperingatkan bahwa entitas pendudukan Zionis Israel akan bertanggung jawab atas dampak pengurangan listrik Gaza.
Jurubicara Gerakan Hamas Sami Abu Zuhri dalam pernyataan persnya mengatakan, “Penjajah Zionis yang harus bertanggung jawab. Karena mereka yang memungut pajak untuk Gaza di pos-pos perlintasan.”
Sami Abu Zuhri menegaskan bahwa pajak ini cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik Gaza dan yang lainnya. (Pip/Rol/Ram)