Eramuslim – 13 orang dilaporkan terluka akibat terkena gas air mata dan peluru karet yang ditembakan aparat Israel di Kompleks Al-Aqsha saat pelaksanaan shalat Isya berjamaah di Masjid Al Aqsha pada Selasa (25/07) malam.
Seperti dikutip Anatolia News Agency (AA) dari keterangan Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa penyerangan tersebut terjadi pada malam hari, saat umat Islam melakukan shalat Isya di salah satu gerbang masjid.
Situasi di Al Quds memanas sejak insiden penembakan pada 14 Juli lalu. Usai insiden tersebut, Israel menutup Al Aqsha selama dua hari dan memasang pintu pendeteksi logam yang dinilai menjadi langkah awal Yahudi Israel untuk menguasai Masjid.
Setelah mendapatkan tekanan, Israel akhir memilih menyingkirkan pemindai tersebut dan menggantinya dengan kamera pengawas canggih.
Tercatat hingga hari Senin (24/07) kemarin, organisasi kemanusiaan, Bulan Sabit Merah Palestina mendokumentasikan Setidaknya 1.090 orang Palestina terluka dan 3 lainnya syahid dalam 10 hari benterokam di kota Al Quds sejak 14 Juli lalu. (Anatolia/Ram)