Eramuslim – Minggu 2 Juli 2017, Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk keras rencana entitas pendudukan Zionis Israel membangun lantai basement ketiga di bawah Tembok Ratapatan yang berada di dinding sebelah barat Masjid Al Aqsha.
Dalam pernyataannya pada hari Minggu (2/07) kemarin, Kemenlu Palestina menyebut rencana pembangunan basement ketiga di bawah komplek Masjid Al Aqsha, khususnya Tembok Ratapan, sebagai bentuk eskalasi dan Yahudisasi yang dilakukan entitas pendudukan Zionis Israel terhadap tempat-tempat suci di Palestina.
Kemenlu Palestina menyebut rencana berbahaya ini sebagai batu sandungan nyata bagi upaya perdamaian antara Zionis Israel-Palestina yang telah diupayakan dunia internasional.
Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa Yerusalem Timur yang diduduki merupakan bagian integral dari wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967. Dan setiap penggalian dan pembangunan komplek pemukiman Yahudi ataupun upaya untuk mengubah kota suci dan tempat-tempat suci adalah “tidak sah dan illegal”.
Rencana pembuatan basement lantai 3 di bahwa komplek barat Masjid Al Aqsha diungkapkan walikota pendudukan Yahudi di Yerusalem saat melakukan tur bersama dengan anggota partai Likud di area Tembok Ratapan, sebagai bentuk perluasan terowongan Buraq dan skema kereta udara yang telah menelan dana jutaan shekel. (Aljazeera/Ram)
