Eramuslim – Wasekjen MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia), Fahmi Salim menyebut umat Islam tidak di dunia tidak akan tenang selama satu dari tiga tanah sucinya masih dijajah oleh pihak asing.
Dia mengingatkan, umat Islam bukan hanya memiliki tanah suci Mekkah dan Madinah. Tetapi, juga Masjid Al-Aqsa dan Baitul Maqdis.
“Persoalan Palestina bukan hanya persoalan politik isu kemanusiaan, tapi bagi umat Islam juga adalah masalah yang sangat fudamental bagian dari masalah aqidah,” terang Fahmi Salim di Hotel Bidakara, Sabtu (03/02/2018).
Fahmi meminta umat Islam melibatkan seluruh elemen dan potensinya demi membebaskan Masjid Al Aqsha dari cengkeraman Zionis Israel. Dia juga mengimbau umat agar berpegang teguh pada visi dan cita-cita bersama utuk membebaskannya.
“Dan kita harus terus bersama-sama berdoa memberikan tenaga, materi, moril, dalam upaya perjuangan membebaskan Baitul Maqdis dari segala bentuk penjajahan,” ujar Fahmi.
Presiden AS Donald Trump secara sepihak mengumumkan Yerusalem -tempat Masjid Al-Aqsha berdiri- sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember. Hal itu memicu protes dan demonstrasi di wilayah-wilayah yang diduduki dan di berbagai belahan dunia. Rakyat Palestina sendiri dengan tegas menyatakan bahwa Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Amerika sendiri telah mengumumkan akan memindahkan kantor Kedubesnya dari Tel Aviv ke Al Quds pada 14 Mei mendatang. (Ki/Ram)