Eramuslim – Biro Pusat Statistik Palestina dan Otoritas Air Palestina menyatakan 97 persen air yang dipompa di Jalur Gaza tidak memenuhi standar kesehatan dan kualitas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dalam siaran pers menyambut Hari Air Sedunia setiap tanggal 22 Maret, BPS Palestina menyatakan Jalur Gaza dilanda kekurangan air akut. Data tahun 2016 menunjukkan penggunaan air di wilayah ini mencapai 167,2 meter kubik. Sedangkan air yang dipompa dari akuifer di Jalur Gaza tidak bisa melebihi 50-60 juta meter kubik per tahun.
Belum lagi masalah yang muncul di Tepi Barat menambah masalah krisis air berkualitas di Palestina. Air yang dipompa hanya mencapai 84,4 juta meter kubik sepanjang tahun di semua akuilifer.
Perlu diketahui, penjajah Zionis Israel melarang Palestina untuk mendapatkan akses ekstraksi air dari Sungai Yordan sejak 1967 yang bisa memenuhi pasokan hingga 250 juta meter kubik.
Data juga menunjukkan alokasi harian dari air yang dikonsumsi adalah 82,3 liter per kapita setiap hari di Tepi Barat dan 84 liter per kapita setiap hari di Gaza. Ditambah presentase kebutuhan 47,5 persen air yang dipompa dari tanah untuk lahan pertanian.
Yang memprihatikan, air selama ini diperoleh melalui pemompaan yang tidak aman dan membahayakan kelanjutan sumber air. (hls/ram)