Eramuslim – Dewan Pengadilan Tertinggi Syar’i di Jalur Gaza menyatakan bahwa blokade dan agresi militer penjajah Israel pada pertengahan tahun 2014 lalu telah menaikan tingkat perceraian di Gaza sebesar 1%.
Dalam pernyatannya pada hari Selasa (24/02) kemarin kapada Sky News Arab, Dewan Pengadilan Tertinggi Syar’i menyatakan, “Memburuknya kondisi hidup dan sektor ekonomi telah menyebabkan tingkat perceraian bertambah 1% dan menurunnya angka pernikahan di Jalur Gaza.”
Kepala Dewan Pengadilan Tertinggi Syar’i menambahkan, “Tidak adanya tempat tinggal adalah alasan pertama meningkatnya angka perceraian dalam sebuah studi yang telah kami lakukan terhadap para pasangan yang bercerai.”
Menurutnya, fakta bahwa kita hidup dalam kondisi yang sangat sulit akibat blokade dan penundaan upaya rekonstruksi setelah agresi penjajah Israel telah menyebabkan penurunan jumlah rumah yang layak huni sehingga berpengaruh pada tingkat pernikahan dan peningkatan angka perceraian.
Tercatat hanya ada 1.500 akad pernikahan baru di Jalur Gaza dalam kurun waktu setahun terakhir. (Skynewsarabic/Ram)
