Ribuan Yahudi sayap konservatif terlibat aksi bentrok dengan ratusan Yahudi sayap sekuler dalam sebuah demonstrasi di Yerusalem menyusul pro-kontra kedua belah pihak terhadap keputusan wali kota Yerusalem yang meresmikan area parkir di kota tersebut pada hari Sabtu (27/6) kemarin, hari yang dianggap suci dan kramat oleh umat Yahudi.
Kubu konservatif menolak pembukaan dan peresmian area parkir tersebut di hari Sabtu, dengan alasan penodaan terhadap hari kramat umat Dawud. Sementara itu, sayap sekuler mendukung keputusan tersebut dengan alasan tidak ada sangkut pautnya dengan kesucian hari.
Dari lokasi demonstrasi dan bentrokan, polisi Israel menangkap setidaknya 23 orang dari sayap konservatif karena didapati melempari batu dan botol beling ke pihak keamanan. Akibat lemparan tersebut, salah seorang warga sipil yang melewati lokasi luka parah, disamping 3 orang keamanan yang luka ringan.
Polisi Israel pada akhirnya berhasil membubarkan sekitar 1000 demonstran dari sayap konservatif yang memusatkan aksi mereka di bilangan Mea Shayarem, Yerusalem, sebuah bilangan yang banyak dihuni oleh golongan konservatif-Israel.
Di waktu yang bersamaan, ratusan Yahudi dari sayap sekuler juga menggelar aksi demonstrasi serupa, namun mereka mendukung keputusan sang wali kota.
Salah seorang demonstran dari sayap sekuler, Shaher Visher, menyatakan jika seudah selayaknya warga Israel melestarikan Yerusalem dengan segala pluralitasnya. (L2/aby)