Norman Skakmat Pendukung Israel Soal Holocaust
Lebih lanjut akhirnya dia berkata bahwa tak suka mempermainkan audiens dengan kartu Holocaust (penganut Yahudi).
Sehingga ia menceritakan bahwa sang mendiang ayahnya merupakan salah seorang pria yang dulunya penduduk di tempat terjadinya pembantaian Holocaust, sementara mendiang ibunya pernah disiksa di Nazi tepatnya di Majdanek Polandia.
“Tolong diamlah! Ayahku adalah penduduk Auschwitz, almarhum ibuku pernah disiksa di kampung konsentrasi (Nazi) di Majdanek (Polandia). Semua anggota keluarga ayahku, almarhum ayahku disiksa dan almarhum ibuku juga pernah disiksa di Nazi, Majdanek Polandia. Semua anggota keluargaku dari pihak ayah dan ibu, dimusnahkan oleh Nazi,” ungkap dia dengan tegas.
Katakan Perbuatan Israel pada Palestina Sangat Hina
Lebih lanjut ia juga menceritakan mendiang ayah dan ibunya sempat tergabung dalam Warsaw Ghetto Uprising (perlawanan orang Yahudi di Polandia), namun dimusnahkan oleh Nazi. Hal tersebut membuat Norman ketika melihat tindakan kriminal Israel ke Palestina sebagai sesuatu yang sangat keji.
“Dan aku tidak akan berdiam diri, ketika Israel melakukan aksi kriminalnya terhadap penduduk Palestina dan aku memandang itu sebagai sesuatu yang hina. Ketika memanfaatkan penderitaan dan penderitaan nenek moyang mereka untuk mencoba melakukan pembenaran terhadap penyiksaan, tindakan brutal, penghancuran pemukiman yang dilakukan oleh Israel terhadap penduduk Palestina. Maka aku menolak sama sekali untuk diintimidasi dan dibujuk sambil merengek atau menangis,” tegasnya.
Norman: Jika Punya Nurani Maka Menangislah untuk Palestina
Tak berhenti sampai disitu, Norman masih saja berkata dengan amat menggebu-gebu. Ia mengungkapkan apabila memang mereka punya hati nurani maka mereka harus menangis untuk Palestina.
“Jika Anda mempunyai nurani, maka Anda akan menangis untuk penduduk Palestina, bukan untuk menangisi masa lalu,” paparnya.
[Merdeka]