Kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Ghaza tinggal beberapa jam lagi diberlakukan, tapi rezim Zionis Israel sudah melakukan pelanggaran.
Sumber medis Palestina di Jalur Ghaza mengungkapkan, seorang warga laki-laki Palestina merenggang nyawa akibat serangan Israel di selatan Ghaza City. Sumber medis Palestina belum mengetahu identitas lengkap laki-laki Palestina itu.
Sesuai kesepakatan yang dimediasi Mesir, gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Ghaza akan mulai diberlakukan pada Kamis pukul 06.00 pagi waktu setempat.
Sebelum resmi diberlakukan, pasukan Zionis masih melakukan serangan ke Jalur Ghaza yang menyebabkan sejumlah warga sipil Palestina luka-luka. Serangan Zionis itu dibalas dengan tembakan sekitar 50 roket pejuang Palestina ke wilayah selatan Israel.
Pejabat-pejabat pemerintahan Israel bersikap skeptis atas kesepakatan gencatan senjata itu meski berharap gencatan senjata ini bisa berjalan sukses. "Apa yang mereka sebut masa ‘tenang’ sebenarnya rapuh dan sepertinya tidak akan bertahan lama, " kata PM Israel Ehud Olmert hari Rabu kemarin.
Sementara Hamas menyatakan komitmen penuhnya terhadap kesepakatan gencatan senjata itu, sepanjang Israel juga mematuhinya. Pimpinan Hamas di Jalur Ghaza Ismail Haniyah mengungkapkan keyakinannya bahwa semua faksi pejuang Palestina akan menghormati gencatan senjata demi kepentingan nasional Palestina. Tapi disisi lain ia juga meragukan komitmen Israel yang menurutnya tidak pernah berminat untuk melakukan kesepakatan atau gencatan senjata dengan Hamas. (ln/presstv/aljz)