Organisasi hak asasi manusia Israel B’Tselem berhasil mendapatkan rekaman video insiden pemukulan yang dilakukan empat orang pemukim Yahudi di Tepi Barat terhadap tiga warga Palestina yang terdiri dari sepasang suami isteri dan seorang keponakan laki-laki mereka.
Peristiwa pemukulan itu terjadi di padang rumput dekat pemukiman Susia. Menurut warga Palestina yang menjadi korban pemukulan, empat pemukim Yahudi dengan mengenakan kain penutup wajah menyerang mereka karena tidak senang melihat ternak-ternak milik warga Palestina itu makan rumput di tempat itu.
Polisi Israel mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kasus ini dengan bukti rekaman video tersebut. Tapi sejauh ini, polisi Israel belum menangkap satu orang pun sebagai tersangka.
B’Tselem selama satu tahun ini memberikan kamera video pada sejumlah warga Palestina sebagai bagian dari proyeknya yang diberi nama "Shooting Back." Dalam rekaman video yang berhasil didapat BBC dari B’Tselem, terlihat bahwa insiden pemukulan itu terjadi pada hari Minggu sore, tanggal 8 Juni kemarin.
Saat itu, Thamam al-Nawaja, perempuan Palestina berusia 58 tahun beserta suaminya yang berusia 70 tahun dan seorang keponakan laki-laki mereka, sedang menggembala ternak-ternak mereka di dekat pemukiman Yahudi, Susia yang terletak di kawasan Hebron, Tepi Barat.
Tiba-tiba empat laki-laki pemukim Yahudi dengan mengenakan kain penutup wajah, muncul dari balik bukit dengan membawa tongkat kayu dan mengusir keluarga Palestina itu. Karena menolak menyingkir, keluarga Palestina langsung dipukuli oleh keempat pemukim Yahudi tersebut.
Seorang menantu perempuan mereka yang melihat kejadi itu, sempat merekamnya dalam video sebelum kameranya terjatuh dan ia lari meminta pertolongan.
Nawaja mengalami luka-luka serius di bagian wajahnya akibat pemukulan itu dan dirawat di rumah sakit selama tiga hari. "Pemukim-pemukim Yahudi itu memberi kami waktu sepuluh menit untuk pergi dari padang rumput, " kata Nawaja dengan suara serak.
"Mereka tidak mau kami ada di tanah-tanah milik kami. Tapi kami tidak pergi. Kami akan mati di sini. Tanah ini milik kami, " tandas Nawaja kali ini dengan suara keras dan tegas.
Seperti juga pemukiman-pemukiman Yahudi lainnya di Tepi Barat, pemukiman Susia adalah pemukiman ilegal karena didirikan di atas tanah milik bangsa Palestina. (ln/BBC)