Rakyat Palestina melemparkan batu ke arah pasukan Israel di Yerusalem Timur pada Selasa, 16 Maret, sebagai bagian dari protes, di mana Israel menolak membatalkan atas rencana kontroversial mereka membangun 1.600 unit rumah baru. Palestina tak pernah berharap menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibukota mereka.
Para demonstran Palestina mendorong sebuah kontainer sampah yang mereka gunakan sebagai pelindung selama bentrokan. Lebih dari 40 warga Palestina luka-luka dalam pertempuran tersebut, dan hanya sembilan orang Israel, menurut Haaretz.
Tentara polisi mengejar seorang demonstran Palestina. Rakyat Palestina juga bereaksi terhadap pembangunan Sinagog Hurva di Yahudi di Yerusalem Kota Lama. Pembangunan ini menurut rakyat Palestina sangat membahayakan Masjid Al-Aqsha di dekatnya.
Seorang polisi Israel yang menyamar, menawan seorang remaja Palestina. Beberapa Anggota Arab Israel di Knesset mengecam rencana bangunan Israel. MK Jamal Zahalka berkata, "Siapapun yang membangun permukiman di Yerusalem sama saja dengan menggali kuburan untuk perdamaian."
Polisi perbatasan Israel menangkap seorang pemuda Palestina sewaktu demo di kamp pengungsi Shufat. Israel memperketat pembatasan terhadap warga Palestina yang akan mengunjungi Temple Mount.
Lihatlah bagaimana mereka, tentara Israel itu memperlakukan rakyat Palestina, pemilik asli tanah yang mereka rebut dan duduki sekarang ini.
Seorang anak Palestina berjalan melewati pasukan Israel selama bentrokan. Jika tidak ada kamera media internasional, anak ini bukan tidak mungkin akan menjadi sasaran juga. (sa/time)