Dari jalanan sampai kerajaan, Bangsa Arab mulai mengkhawatirkan dampak Gaza pada Timur Tengah
Agresi Israel terhadap Jalur Gaza, dan sudah menewaskan lebih dari 350 orang Palestina, adalah “pembunuhan massal” yang telah memanggang Bangsa Arab. Efek dari penyerangan ini begitu dahsyat, bukan saja hanya terjadi di jalanan dan media, tapi juga mulai merambah eskalasi kerajaan-kerajaan yang sejak lama tidak pernah menyentuh isu-isu seperti ini.
Misalnya saja, Ratu Rania dari Kerajaan Yordania mengeluarkan pernyataan publik di Koran harian Alray, “Tak ada yang bisa dikatakan… kata-kata saja tidak cukup untuk mewakili apa yang kita alami semua di sini. Kita adalah umat manusia, dan hari ini batu dan pohon pun menangis—bagaimana kita tidak sampai tersentuh? Ada banyak anak-anak yatim, ibu-ibu dan orang tua, yang sekarang tengah berjuang di Palestina.”
Agresi Israel ini telah membuat bangsa Arab mulai terbangun. Ghassan Chirbel, seorang wartawan veteran asal Lebanon, menulis: “Israel telah membuat sebuah pembunuhan massal untuk dunia. Ini akan menyulut pintu kekerasaan. Sebuah kejahatan yang akan memicu rasa marah, benci, dan keinginan balas dendam. Pembunuhan keji ini memicu tensi kesakitan dunia Arab dan umat Islam sedunia."
Media di Arab meyakini bahwa agresi Israel ini akan sangat mempengaruhi perdamaian di Timur Tengah, antara Bangsa Arab dan Israel. (sa/abc)