Keputusan sekolah-sekolah Palestina di wilayah Yerusalem Timur untuk mengadopsi kurikulum pendidikan Israel, memicu kemarahan publik dan kalangan aktivis pembebasan Palestina.
Pihak sekolah beralasan bahwa penggunaan kurikulum buatan Israel, untuk mendapatkan kucuran bantuan keuangan dari pemerintahan Israel di kota Yerusalem.
Para aktivis pendidikan Palestina menuduh bahwa pemerintahan Israel di kota Yerusalem berusaha untuk melenyapkan identitas bangsa Palestina di Yerusalem, mengingat buku pelajaran yang dipegang para siswa memutar balikan fakta bahwa wilayah Tepi Barat sebagai bangsa Yudea dan Samaria, serta menjelaskan bahwa Masjid Al-Aqsa adalah Kuil Sulaiman.
4 sekolah di Yerusalem Timur memutuskan memasukan beberapa buku-buku pendidikan Israel dalam mata pelajarannya di awal tahun pembelajaran baru.
Hal dibenarkan juru bicara Kota Yerusalem kepada kantor berita AFP tentang adanya adanya permintaan berulang dari warga, tokoh masyarakat dan aktivis pendidikan di Yerusalem Timur, kepada peluncuran program kemitraan empat sekolah menengah Palestina dengan program sekolah menengah Israel. (Aljazeera/Zhd)