eramuslim.com – Lebih dari sebulan pertempuran militer di Jalur Gaza tidak kunjung henti. Korban jiwa terus bergelimpangan dan krisis kemanusian semakin parah.
Perkembangan terakhir menyebutkan bahwa ribuan warga Gaza memutuskan untuk mengevaluasikan diri ke wilayah Selatan agar bisa terhindar dari ledakan rudal Israel.
Kondisinya semakin kacau setelah serangan demi serangan yang diluncurkan Israel dengan tujuan membasmi Hamas justru menyasar target sipil yang seharusnya tidak boleh di serang, seperti tempat pengungsi dan rumah sakit.
Kepala Penasihat Militer Presiden AS, Jenderal Charles Q Brown, menyampaikan kekhawatirannya terhadap perkembangan konflik di Gaza.
Brown takut jika konflik tidak kunjung dihentikan dan krisis kemanusiaan semakin parah, para warga sipil akan berbondong-bondong masuk dalam barisan tentara Hamas secara sukarela.
“Anda menghentikan permusuhan, maka Anda akan mengurangi perselisihan terhadap penduduk sipil yang kini ingin menjadi anggota Hamas berikutnya,” kata Brown, seperti dikutip dari Middle East Monitor pada Sabtu (11/11).
Dia menambahkan, bahwa ambisi Israel untuk menumpas pemimpin tertinggi Hamas harus dilakukan dengan cepat. Jika tidak, maka kondisinya akan semakin sulit.
Atas restu dan dukungan Amerika dan Barat, Israel melancarkan serangan darat dan udara di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu, menewaskan hampir 11.000 warga Palestina dan melukai 30.000 lainnya.
(Sumber: RMOL)