AS makin jelas menunjukkan sikapnya untuk menggantung upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina. Lewat juru bicara pemerintahan, Dan Perino, AS menyatakan kesepatan damai antara Israel-Palestina belum bisa tercapai sampai akhir tahun ini, karena terjadinya perubahan politik di Israel.
"Kami pikir, kesepakatan belum bisa dilakukan sampai akhir tahun ini. Kami melihat ada perubahan situasi politik di Israel dalam beberapa bulan terakhir … sehingga prospek untuk menyelesaikan konflik pada waktunya sangat tidak mungkin," kata Perino.
"Penting bagi kita untuk mencari kembali momentum untuk melanjutkan negosiasi," sambung Perino
Pernyataan Perino menunjukkan sikap AS yang lebih mendahulukan kepentingan Israel. Pertemuan Annapolis yang digagas AS, dengan memediasi dialog antara PM Israel Ehud Olmert dan Presiden Palestina Mahmud Abbas, ternyata tidak sedikitpun membawa kemajuan bagi perdamaian di Palestina.
Israel mementahkan kembali berbagai kesepakatan damai dengan Palestina karena terus melakukan berbagai pelanggaran, mulai dari serangan pada rakyat Palestina sampai pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina yang tidak juga dihentikan Israel.
Sementara itu, PM Israel Ehud Olmert hari Kamis kemarin menyampaikan selamat atas terpilihnya Barack Obama sebagai presiden AS yang baru. Dalam pembicaraan lewat telepon, Olmert dan Obama membahas tentang pentingnya memperkuat kerjasama antara Israel-AS. (ln/Ynet/aljz)