Empat warga Palestina ditembak mati oleh kapal meriam Israel di lepas pantai Gaza. Insiden ini akan menambah daftar kecaman terhadap Tel Aviv setelah mereka menuai gelombang protes atas pembantaian di kapal Mavi Marmara dan kecaman atas blokade terhadap jalur Gaza.
Tubuh dari empat warga Palestina itu terdampar di pantai dekat kota Zahraa Jalur Gaza pada hari Senin dini hari (7/6), kata pelayanan kesehatan Gaza kepada wartawan televisi.
Mayat dari ke empat warga Palestian itu, dikirim ke kamar mayat rumah sakit Deir al-Balah, dilaporkan ke empat mayat itu merupakan nelayan Palestina yang menjadi sasaran patroli Angkatan Laut Israel.
Militer Israel membenarkan serangan itu, mereka mengklaim bahwa para nelayan itu mendapat serangan Israel ketika mereka terlihat mengenakan pakaian menyelam.
Minggu lalu, Israel melancarkan serangan mematikan pada sebuah konvoi bantuan kemanusiaan yang akan mematahkan blokade terhadap Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 9 orang dan melukai lebih dari 40 orang.
Serangan itu memicu gelombang kemarahan di seluruh dunia dan mendapatkan kritik keras dari masyarakat internasional atas tindakan Israel menggunakan kekuatan kekerasan terhadap aktivis pro-Palestina di kapal Mavi Marmara.
Serangan mematikan Israel itu diikuti oleh seruan dari masyarakat internasional yang menuntut Israel untuk mengangkat pembatasan blokade yang telah dikenakan terhadap wilayah Palestina selama bertahun-tahun.
Di antara suara-suara protes itu ada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, yang mengatakan korban kapal Mavi Marmara tidak akan terjadi jika Israel tidak melanjutkan pengepungan dan pemblokadean mereka terhadap Gaza.(fq/prtv)