Gerakan Pembebasan Nasional Palestina(Fatah) menuduh Hamas bertanggung jawab atas ditutupnya gerbang perlintasan Rafah oleh pemerintahan Mesir.
Tuduhan ini disampaikan seorang anggota komite pusat Fatah, Jibril Rajoub, dalam konferensi pers di wilayah Tepi barat. “Mereka (Hamas) bertanggung jawab atas penutupan yang terjadi di Gerbang Rafah. Jika mereka (Hamas) adalah kumpulna orang yang bijaksana, mereka akan secepatnya memperbaiki hubungan dengan Mesir dan mencari jalan keluar bersama dari penyebab ditutupnya Rafah,” ujar Jibril Rajoub dihadapan wartawan.
Selain menuduh bertanggung jawab atas hubungan buruk dengan Mesir, Rajoub juga menuduh Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab atas blokade Israel sejak tahun 2007 lalu.
Di akhir konferensi pers, Rajoub menyatakan bahwa Pemerintah Palestina tidak akan mengirimkan aparat keamanan Palestina ke wilayah Jalur Gaza.
Menanggapi hal tersebut, anggota biro politik Hamas, Musa Abu Marzouq, membantah keras pernyataan anggota senior kelompok Fatah. Abu Marzouq menyatakan “kami terkejut dengan tuduhan salah satu anggota senior kelompok Fatah tersebut, dia seolah-olah menyatakan bahwa Presiden Palestina tidak akan mengunjungi Jalur Gaza hingga proses rekonsiliasi menjadi final.”
Dalam laman Facebook miliknya, Abu Marzouq mempertanyakan “siapa yag selalu menghindar ketika ada seruan rekonsiliasi nasional?.”
Sebelumnya Dubes Palestina untuk Mesir memberika isyarat kepada Hamas, bahwa Gerbang Rafah tidak akan dibuka Mesir sampai adanya tentara Nasional Palestina yang menjaganya. (Aljazeera/Zhd)