Eramuslim.com – Menteri Dalam Negeri “Israel” Moshe Arbel menginstruksikan Otoritas Kependudukan dan Imigrasi untuk memberikan kewarganegaraan kepada orang tua tentara IDF kelahiran Filipina yang tewas, Cedrick Garin.
Arbel menyampaikan berita tersebut kepada Imelda dan Rico, orang tua tentara penjajahan “Israel” (IDF), selama kunjungan duka pada hari Minggu, dan mengatakan kepada mereka bahwa kementeriannya akan segera menyelesaikan masalah kewarganegaraan, demikian laporan lembaga penyiaran Kan.
Imelda membesarkan Cedrick di “Israel” sambil bekerja sebagai petugas kebersihan setelah ayahnya dideportasi saat dia berusia dua tahun. Cedrick sendiri telah mendapatkan kewarganegaraan “Israel” setelah menyelesaikan dinas IDF. Namun, Imelda saat ini berstatus sebagai penduduk sementara.
“Orang tua Cedrick mengorbankan apa yang paling berharga bagi mereka untuk negara, dan kami harus berada di sisi mereka saat ini,” kata Arbel kepada Haaretz pada hari Minggu. “Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam masalah status dan kewarganegaraan, tetapi penting untuk diingat bahwa penduduk sementara juga memiliki hak-hak seperti asuransi nasional dan kemampuan untuk bekerja.”
Selama tahun terakhirnya di sekolah menengah atas, Cedrick putus sekolah dan terlibat masalah dengan hukum, sebelum kemudian mengubah hidupnya dan berjuang untuk mendaftar di posisi tempur di IDF dan melayani negara adopsinya.
Cedrick bergabung dengan IDF usai menyelesaikan sekolah menengahnya. Menjelang akhir masa dinasnya pada tahun 2021, dia mendapatkan sertifikat penghargaan dari kepala Komando Selatan IDF atas pengabdiannya.
Dia adalah salah satu dari 21 tentara yang tewas pada pekan lalu dalam serangan RPG pejuang Palestina memicu ledakan yang meruntuhkan dua bangunan yang berisi tentara di dalamnya. Insiden tersebut menjadikan hari itu sebagai hari yang paling mematikan bagi pasukan IDF sejak melancarkan operasi darat di Gaza.
(Hidayatullah)