Inilah kelebihan anak-anak muda di Gaza Palestina. Dalam acara dan suasana apapun, mereka tetap melaksakan ajaran keyakinan mereka. Bahkan untuk hal-hal yang kelihatannya sangat kecil. Misalnya saja ketika bermain bola.
Bukan rahasia lagi jika permainan bola juga digemari oleh anak-anak Gaza. Maklum, main sepak bola bisa sedikit mengurangi ketegangan mereka dalam menghadapi ancaman dan serangan Israel yang bisa datang mendadak tak kenal waktu. Nah, dalam bermain bola sepak itu, anak-anak muda Gaza yang sudah baligh, tidak satupun yang tidak memakai celana training panjang untuk menutupi aurat mereka.
Seperti kita tahu, permainan ini biasanya mengharuskan orang-orang yang memanikannya memakai celana pendek, hingga pahanya terlihat. Dalam Islam, aurat seorang lelaki adalah antara pusar dan lutut.
Nah, walau terlihat aneh, anak-anak muda Gazza ini santai saja mengenakan celana panjang training dalam permainan sepakbola mereka. Kecuali anak-anak yang masih di bawah umur atau belum akil baligh, mereka masih diperbolehkan mengenakan celana pendek. Itupun karena terbatasnya training atau pakaian olahraga yang mereka miliki.
Menyambut Ramadhan ini, pekan ini anak-anak Gaza mengadakan kompetesi sepak bola kecil-kecilan dengan tema “Mengenang Rachel Corrie.” Rachel Corrie adalah seorang anak gadis asal Amerika Serikat yang digilas oleh bulldozer Israel ketika mencoba menghentikan penghancuran rumah-rumah orang Palestina. Sebagai bentuk penghargaan dalam segala keterbatasannya, anak-anak muda Gaza hanya bisa memberikan penghormatan seadaanya saja dalam bentuk pertandingan sepak bola ini.
Permainan bola dengan mengenakan training panjang ini menjadi pemandangan yang unik. Nah, mereka yang berada dalam tekanan penjajahan, begitu hati-hati dalam menjaga auratnya, bagaimana dengan kita yang bebas merdeka, namun masih membiarkan aurat kita terbuka ketika kita melakukan olahraga? (sa/plsnchrncle)