Eramuslim – Untuk pertama kalinya Channel II Zionis Israel berhasil mewancarai mujahidin Palestina yang berusia di bawah umur dan kini sedang mendekam di dalam penjara Yahudi “Aufar”. Para calon pejuang ini didakwa dengan kasus penyerangan, penusukan hingga pembunuhan tentara Zionis di wilayah Tepi Barat.
“Kami berada dalam jalan kebenaran, dan kami memiliki cita-cita mati dalam keadaan syahid, ini adalah cita-cita tertinggi kami. Kami tidak akan pernah menyesal atas perbuatan ini, kami tetap istiqamah sampai 100 tahun lagi,” ujar Muhammad, salah seorang penghuni penjara kepada Channel II seperti dilansir suarapalestina.id.
Muhammad melanjutkan, “Saya tidak akan membunuh warga Yahudi atas keyakinannya. Namun, kami melawan mereka karena telah merampas dan menjajah tanah air kami. Permasalahannya bukan antara kami dan kaum Yahudi, namun mereka telah menjajah kami dan membunuhi rakyat Palestina.”
Muhammad sendiri adalah seorang pelajar yang berprestasi di sekolahnya. Namun, dia memutuskan untuk melakukan intifadhah dan perlawanan terhadap militer Israel akibat perlakuan Israel yang telah menjajah Palestina.
Israel telah membuat penjara khusus untuk anak-anak yang masih dibawah umur. Di antaranya di penjara Aufar sel 13, dihuni khusus tahanan di bawah 18 tahun yang berjumlah sekitar 130 anak. Rata-rata mereka didakwa melakukan operasi pembunuhan dan penikaman terhadap prajurit Yahudi. (Rol/Ram)