Ratusan warga Palestina di Gaza berangkat ke Mekkah pada hari Kamis kemarin (5/11) untuk melaksanakan ibadah haji, setelah dua gerakan yang saling bersaing Fatah dan Hamas serta masing-masing mempunyai daerah kekuasaan – mengesampingkan perselisihan mereka untuk menyepakati 4500 peserta yang terdaftar untuk melaksanakan ibadah haji.
Israel juga bekerja sama dengan memungkinkan para jamaah mendapatkan suntikan vaksin untuk virus flu H1N1, untuk melindungi para peziarah dari penyakit, dan imunisasi yang diberikan sewaktu peziarah memasuki Mesir melalui perbatasan di ujung selatan Rafah.
Warga Palestina dari Gaza tidak dapat menunaikan ibadah haji tahun lalu Karena adanya keretakan antara dua gerakan politik utama Palestina. Kelompok Islam Hamas merebut kendali wilayah garis pantai Gaza pada tahun 2007 dari gerakan Fatah yang sekuler.
Meskipun telah setahun Mesir menjadi mediasi pembicaraan damai, kedua kelompok tersebut belum berhasil untuk mencari jalan tengah perbedaan mereka atau bahkan mereka sepakat atas jadwal langkah-langkah menuju tahapan akhir dari pembicaraan damai.
Namun Alhamdulillah pemerintahan dibawah kepimpinan Fatah di Tepi Barat dan pemerintah Hamas di Gaza telah berhasil menyepakati daftar nama-nama jamaah haji untuk diserahkan kepada Otoritas Saudi yang mengatur pelaksanaan ibadah haji.
Sami Abdullah, 34, mengatakan ia berharap kerjasama Fatah-Hamas dalam urusan ibadah haji ini bisa berfungsi sebagai model untuk menyembuhkan perpecahan politik yang telah memecahkan gerakan persatuan nasional Palestina.
"Saya mendesak mereka untuk mengakhiri perpecahan atau tinggalkan kami sendirian," kata Abdullah, yang menemani ibunya untuk melaksanakan ibadah haji.(fq/aby)