Anggota parlemen Palestina Sameera Al-Halaika dari blok parlemen Hamas di parlemen Palestina telah memperingatkan pada hari Jumat kemarin (20/11) bahwa skema Israel untuk menghancurkan Masjid al-Aqsha berada dalam tahap akhir, sambil menambahkan bahwa diamnya negara-negara Arab dan umat Muslim telah mengirimkan pesan yang salah kepada IOA.
Dia menyesalkan "kematian hati negara" yang menyelimuti dunia Arab dan dunia Muslim yang secara jelas menunjukkan ketidakpedulian mereka terhadap tempat suci kaum Muslimin tersebut, ia juga menjelaskan bahwa Israel telah menyiapkan program pembersihan secara terorganisir terhadap etnis Arab dan Muslim yang ada di kota Yerusalem yang diduduki dan telah mencapai tahap akhir.
Dalam hal ini, anggota parlemen dari Hamas ini menyerukan negara-negara Arab dan dunia Islam dan para pemimpinnya untuk mengakhiri sikap diam mereka dan mendesak mereka untuk sungguh-sungguh berdiri di samping saudara-saudara Muslim mereka dan warga Arab di Yerusalem yang diduduki.
Menurut Halaika, warga Palestina menghadapi sebuah kanker ganas yang bekerja siang dan malam untuk mengurangi kehadiran warga Palestina di kota Yerusalem baik melalui penghancuran rumah-rumah mereka atau melalui penyitaan dan membatalkan KTP mereka serta berbagai praktek ilegal lain dengan tujuan untuk mengubah demografi kota agar seluruh kota hanya berisi warga yahudi.
Pernyataan Halaika tersebut menyusul setelah Aqsha Foundation untuk peninggalan-peninggalan bersejarah menyebut adanya penggalian komplek Al-aqsha terbaru yang dilakukan zionis Israel, termasuk dua terowongan dan dua lift di dekat bagian barat Masjid untuk menghubungkan gerbang Al-Magharba dengan alun-alun Al-Buraq, sehingga membuat penghancuran terhadap masjid Al-Aqsha menjadi semakin mudah.(fq/pic)