Alami Kerugian Besar, Pasukan Elit Brigade Golani Mundur dari Gaza

Pasukan Elit Israel Brigade Golani Mundur dari Gaza

Eramuslim.com – Pasukan elit “Israel” Batalion ke-13 Brigade Golani mundur dari Jalur Gaza setelah mengalami kerugian besar dalam barisannya, yang berpuncak pada penyergapan pejuang Palestina di lingkungan al-Shujaiya.

Tujuh tentara Golani, termasuk dua perwira tinggi, terbunuh pada 12 Desember, ketika para pejuang pembebasan Palestina menyergap pasukan penjajah “Israel” di al-Shujaiya.

Korban tewas termasuk Letnan Kolonel Tomer Grinberg, komandan Batalion ke-13, dan Kolonel Izhak Ben Basat, kepala tim komando depan Brigade Golani. Grinberg sebelumnya terekam dalam video sedang mengumpulkan pasukannya di Jalur Gaza utara, menjanjikan kemenangan bagi mereka. Batalion ke-13 juga kehilangan Mayor Roei Meldasi, seorang komandan kompi dalam penyergapan yang sama.

Sembilan hari setelah penyergapan bersejarah yang menewaskan para prajurit dan perwira dari Batalyon ke-51 dan ke-13 Golani, penjajah Zionis memutuskan untuk menarik Batalyon ke-13 yang telah hancur lebur dari Jalur Gaza, untuk “berkumpul kembali dan beristirahat.”

Dalam agresinya, penjajah Israel sangat mengandalkan Batalyon Brigade Golani untuk mencapai apa yang dianggapnya sebagai “kemenangan”. Hal yang sama juga diharapkan dari para pejuang Golani di Gaza, khususnya di al-Shujaiya, yang merupakan rintangan besar bagi Brigade yang telah mengalami kerugian besar selama perang 2014 di Gaza.

Namun, Brigade gagal memenuhi harapan komandannya, sebaliknya, para prajuritnya tercerai-berai di Gaza, karena Perlawanan Palestina memutus rantai komando mereka, dengan menyingkirkan tokoh-tokoh kunci.

Channel 12 Israel melaporkan bahwa untuk pertama kalinya sejak penjajah melancarkan invasi ke Jalur Gaza, pasukan Batalyon ke-13 akan beristirahat untuk menyegarkan diri di Amplop Gaza. Media Israel mengatakan bahwa tentara penjajah itu hanya akan diberi waktu istirahat selama 48 jam sebelum dikerahkan kembali ke Gaza.

Perlu dicatat bahwa pasukan penerjun payung Israel juga akan ditarik keluar dari Jalur Gaza, untuk jangka waktu yang sama.

Menariknya, pasukan pendudukan “Israel” telah mengizinkan pasukan terjun payung untuk beristirahat sejenak, setelah keluarga tentara pendudukan mengkritik komando militer “Israel” atas perpanjangan masa tugas mereka. Channel 12 juga menyoroti surat-surat yang dikirim oleh pasukan penjajah kepada keluarga mereka dari dalam Jalur Gaza, di mana mereka membahas kondisi sulit yang mereka hadapi, termasuk “kurang tidur.”

(Hidayatullah)

Beri Komentar