Menurut the Jerusalem Post, sebanyak 20 orang terluka akibat peluru karet dan serpihan granat kejut. Sementara sembilan orang ditangkap saat polisi membubarkan massa.
Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata yang berlaku sejak Jumat (21/5) pukul 02.00 dini hari. Gencatan senjata itu merupakan hasil mediasi pemerintah Mesir.
“Perlawanan Palestina akan mematuhi perjanjian ini selama penjajah (Israel) melakukan hal yang sama,” kata Taher Al-Nono, penasihat media untuk kepala Hamas Ismail Haniyeh, kepada Reuters.
Ia menambahkan, gencatan senjata ini akan “saling menguntungkan dan simultan”.
Kabar yang beredar, di antara poin kesepatan adalah penarikan pasukan Israel dari Masjid al-Aqsha dan dihentikannya pengusiran penduduk Palestina di pemukiman Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Kedua isu tersebut adalah pemicu kekerasan terkini.
[Ihram]