Aksi Zionis Serang Pengungsi di Rafah Menuai Kritik global

Eramuslim.com – Serangan udara penjajah ‘Israel’ yang menewaskan sedikitnya 35 orang di sebuah tenda perumahan di kota Rafah, Gaza, hari ini menuai kecaman dari para pemimpin Eropa, kata para pejabat medis.

Mereka juga menyerukan agar keputusan Pengadilan Dunia diterapkan untuk menghentikan serangan ‘Israel’.

Dalam skenario yang tidak biasa sejak perang yang sedang berlangsung, yang kini memasuki bulan kedelapan, warga Palestina bergegas ke rumah sakit untuk melengkapi jenazah anggota keluarga mereka untuk dimakamkan segera setelah serangan larut malam yang menghancurkan tenda dan tempat berlindung.

Selain itu, perempuan juga terlihat menangis dan para laki-laki menyelesaikan salat jenazah di atas jenazah yang siap dikafani.

“Seluruh dunia melihat Rafah dibakar dan dihancurkan oleh ‘Israel’ dan tidak ada yang melakukan apa pun untuk menghentikannya,” kata seorang warga Rafah, Bassam, yang dihubungi melalui aplikasi chat, tentang serangan di wilayah barat Rafah yang ditetapkan sebagai daerah aman.

Meskipun ada protes global atas kematian warga sipil, para pejabat kesehatan setempat mengatakan hari ini bahwa tank-tank ‘Israel’ terus menembaki wilayah timur dan tengah kota tersebut, menewaskan delapan orang.

Namun, pihak penjajah ‘Israel’ mengatakan serangan udara kemarin didasarkan pada ‘intelijen yang akurat’ yang menghilangkan pemimpin kelompok militan Hamas di wilayah Palestina kedua dan yang lebih besar, Tepi Barat, serta pejabat lain di balik serangan terhadap ‘Israel’.

Sebelumnya, kemarin, ‘Israel’ menyebut delapan roket berhasil dicegat setelah ditembakkan dari kawasan Rafah.

Seorang menteri mengatakan hal itu menunjukkan perlunya melanjutkan operasi melawan pejuang Hamas, kutip AFP.

Namun, jaksa penuntut militer ‘Israel’ menggambarkan serangan udara itu sebagai serangan yang ‘sangat serius’ dan mengatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan.

“Pasukan Pertahanan ‘Israel’ (IDF) menyayangkan adanya bahaya terhadap non-kombatan selama perang,” kata Mayor Jenderal Yifat Tomer Yerushalmi dalam konferensi hari ini.

Penjajah ‘Israel’ menghadapi gelombang kecaman internasional atas serangan Rafah, termasuk dari seluruh kawasan serta dari Uni Eropa, Prancis, Amerika Serikat (AS) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Militer ‘Israel’ mengatakan pihaknya melancarkan penyelidikan atas serangan yang dikatakan didasarkan pada ‘intelijen akurat’ mengenai dua pemimpin senior Hamas di Tepi Barat, Yassin Rabia dan Khaled Nagar, yang dikatakan tewas.

Dikatakan juga bahwa serangan tidak terjadi di kawasan zona aman Al-Mawasi, di mana pasukan pertahanan ‘Israel’ (IDF) telah mendorong warga sipil untuk pindah sejak operasi darat dimulai di Rafah.

Agresi ‘Israel’ ke Gaza pada 7 Oktober menyebabkan lebih dari 1.170 orang tewas, sebagian besar warga sipil, menurut perhitungan AFP berdasarkan angka resmi pihak penjajah.

Serangan balik ‘Israel’ sejauh ini telah membuat 36.050 warga Gaza gugur, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

(Hidayatullah)

Beri Komentar