Agresi IDF ke Gaza Menelan Biaya Sekitar USD 267 Juta Per Hari

Pasukan Elit Israel Brigade Golani Mundur dari Gaza

Eramuslim.com – Kerugian harian yang diderita Israel akibat agresinya ke Gaza diperkirakan mencapai satu miliar Shekel (sekitar Rp 1 Triliun). Hal ini berarti kerugian yang ditanggung Pasukan Pendudukan Israel (IDF) berjumlah sekitar USD 267 juta, demikian dikutip Channel 12 Israel.

Penarikan sebagian tentara IDF dari Jalur Gaza dalam beberapa minggu terakhir telah menurunkan biaya harian menjadi sekitar NIS 600 juta, sekitar USD 160 juta, per hari.

Laporan tersebut juga mengungkapkan total biaya operasi evakuasi dan bantuan bagi penduduk wilayah sekitar Gaza yang terpaksa mengungsi setelah serangan roket tanggal 7 Oktober dan serangan roket berikutnya, jumlahnya diperkirakan mencapai NIS 18,5 miliar, kutip Jordan News.

Jumlah tersebut mencakup kompensasi bagi dewan lokal dan pemukim yang dievakuasi. Jumlah ini tidak termasuk biaya yang dikeluarkan pemerintah daerah untuk rekonstruksi wilayah Gaza, dengan anggaran yang diperpanjang selama lima tahun hingga tahun 2028.

Klaim kompensasi untuk properti juga berjumlah NIS 722 juta. Selain itu, pemerintah penjajah ‘Israel’ akan kehilangan sekitar NIS 35 miliar pendapatan pajaknya akibat perang. Total volume produksi pasar juga akan turun 2,5 persen.

Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) belum lama ini juga mengaluarkan data bahwa ‘Israel’ mengucurkan dana sekitar US$23,4 miliar atau setara Rp364 triliun untuk belanja militer, setara 4,5 persen PDB Israel.

Besarnya belanja pertahanan itu menjadikan ‘Israel’ negara dengan anggaran militer per kapita terbesar kedua di dunia setelah Qatar.

Mengutip Al Jazeera, setiap tahunnya Israel mendapat bantuan sebesar US$3,8 miliar atau Rp59,21 triliun dari AS. Dari total tersebut, US$0,5 miliar dipakai untuk pertahanan rudal.

Untuk diketahui, “Israel” dikenal penerima bantuan luar negeri AS yang paling signifikan. Negara penjajah ini dilaporkan telah menerima sekitar US$263 miliar atau setara Rp4.171 triliun sejak 1946 hingga 2023.

(Hidayatullah)

Beri Komentar