Deputi Direktur Biro Politik Hamas, Moussa Abu Marzouq mengungkapkan pernyataan itu dalam pidatonya di Damaskus akhir pekan kemarin menyikapi perkembangan yang terjadi di Palestina beberapa hari terakhir.
Dalam pidatonya Marzouq menegaskan, Hamas merupakan nadi bagi bangsa Arab dan Muslim karena Hamas merupakan gerakan perlawanan Islam yang terus mendorong perlawanan terhadap penjajahan Zionis Israel dan tetap teguh mempertahankan dan memperjuangkan tuntutan rakyat Palestina.
"Hamas mengedepankan kepentingan rakyat Palestina ketika memutuskan untuk menggunakan perlawanan sebagai alat perjuangan," tukas Abu Marzouq.
"Hamas memainkan peranan besar dalam menggali terowongan-terowongan di bawah perbatasa Gaza sebagai upaya untuk menyediakan kebutuhan pokok berupa makanan dan pakaian bagi warga Gaza," sambungnya.
Ia juga menyatakan, Hamas sedang mengkaji upaya untuk menghidupkan kembali gerakan Hamas di Tepi Barat meski dilarang oleh Israel dan ditindas oleh otoritas pemerintahan Palestina pimpinan Mahmoud Abbas.
Dalam pidatonya Abu Marzouq mengkritik Abbas yang seharusnya bisa menekan Israel agar menghentikan blokade ekonominya terhadap warga Gaza dan mencegah serangan-serangan Israel ke terowongan-terowongan milik warga Gaza di perbatasan Rafah. Tapi hal itu tidak dilakukan Abbas, yang cenderung tunduk pada kemauan Israel dan Barat dengan bersembunyi dibalik alasan dialog dan negosiasi perdamaian. (ln/prtv)