Eramuslim.com – Di tengah krisis Yerusalem yang semakin memanas, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dijadwalkan menemui Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Riyadh, Arab Saudi, pada hari Selasa (19/12).
Abbas bersama Raja Salman dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman akan membahas pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Zionis-Israel. Jadwal pertemuan Abbas dan Raja Arab Saudi itu disampaikan Duta Besar Palestina untuk Arab Saudi, Bassam al-Agha, kemarin.
Al-Agha mengatakan kepada Voice of Palestine bahwa perjalanan pemimpin Palestina tersebut mencerminkan koordinasi yang berkelanjutan antara Abbas dan Raja Salman.
Namun, kunjungan Abbas terjadi di tengah kekhawatiran Palestina yang melihat respons Saudi yang lemah terhadap langkah Trump. Banyak negara, termasuk Indonesia, mendesak AS membatalkan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Zionis-Israel.
Raja Salman sejatinya telah mengutuk keputusan sepihak Presiden Trump tersebut. Pernyataan sikap pemimpin Saudi ini pernah disampaikan saat negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menggelar Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT-LB) di Istanbul beberapa waktu lalu.
”Kerajaan telah menyerukan sebuah solusi politik untuk menyelesaikan krisis regional, yang terpenting adalah masalah Palestina dan pemulihan hak-hak sah rakyat Palestina, termasuk hak untuk mendirikan negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya,” kata Raja Salman, saat itu.