Presiden Palestina Mahmud Abbas kembali menyatakan keinginannya agar segera digelar pemilu dini di Palestina.
Untuk itu Abbas menyatakan akan meminta Dewan Nasional Palestina- dewan pengambil keputusan tertinggi di Palestine Liberation Organisation (PLO)- agar segera bertemu dan membahas pelaksanaan pemilu dini itu.
"Kami meminta Dewan Nasional untuk memutuskan pelaksanaan pemilu dini. Kami menginginkan pemilu karena pilihan demokratis merupakan hak semua rakyat. Kami tidak mau mengenyampingkan siapa pun dari haknya bersuara dengan cara yang demokratis, " kata Abbas, Rabu (18/7).
Dalam pidatonya di hadapan Palestine Central Council (PCC)-salah satu bagian dari organisasi PLO-di Ramallah Tepi Barat, Abbas kembali mengecam Hamas yang disebutnya sudah melakukan kudeta terhadap pasukan Fatah yang loyal padanya di Ghaza.
"Tidak ada satu pun yang bisa membenarkan kejahatan kudeta yang mereka lakukan. Hamas telah melakukan kejahatan serius dan pertumpahan darah terhadap rakyat kami, setiap hari, setiap menit, setiap jam, " tukas Abbas.
Dia menegaskan kembali bahwa tidak akan ada dialog dengan Hamas sampai Hamas mengembalikan Gaza seperti sediakala. Abbas juga menyalahkan Hamas, yang disebutnya sudah menyebabkan rakyat Palestina mengungsi dan tertahan di perbatasa Rafah-perbatasan antara Gaza dan Mesir.
Presiden Palestina yang dikenal dengan nama Abu Mazen itu mengatakan, otoritas Palestina telah mencapai kesepakatan dengan Israel untuk menjaga perbatasan bersama dengan pemantau dari Eropa. Tapi setelah perbatasan diambil alih Hamas, para pemantau dari Eropa itu pergi dan perbatasan tetap ditutup.
"Apa yang dapat kami lakukan sekarang? Mereka menutup perbatasan. Untuk mengoperasikan perbatasan, kami membutuhkan orang-orang Eropa itu, tapi mereka juga sudah pergi, " imbuh Abbas.
Menanggapi pernyataan Abbas, juru bicara Hamas di Gaza, Sami Abu Zuhri menuding Abbas lah yang telah menyebabkan hancurnya pemerintahan koalisi Hamas-Fatah dan PCC tidak punya otoritas untuk meminta digelarnya pemilu dini.
"PCC tidak punya legitimasi untuk mengeluarkan rekomendasi itu. Dewan itu sudah tidak berlaku dan tidak punya mandat lagi, tidak punya otoritas, " katanya.
Untuk menggelar pemilu dini, Abbas mengatakan akan mengubah sistem pemilu dengan menghapus sistem pemilihan regional. Sistem ini telah menyebabkan kekalahan Fatah pada pemilu tahun 2006 lalu, di mana mayoritas suara beralih ke Hamas.
Abbas juga menyinggung seruan Presiden AS George W. Bush untuk segera digelar konferensi internasional guna menyelesaikan persoalan di Palestina. Menurut Abbbas, dia sudah menyampaikan pada Bush dan Ehud Olmert agar isu-isu penting yang dibahas dalam konferensi itu harus segera dinegosiasikan dari sekarang.
Isu-isu yang menurut Abbas krusial antara lain, masalah perbatasan dan masalah Yerusalem serta pengungsi Palestina. Abbas mengungkapkan, ia akan mendesakkan kembali tuntutan pembentukan negara Palestina yang merdeka jika konferensi itu jadi digelar. (ln/aljz)