Abbas : Perdamaian adalah Pilihan dan Perjuangan adalah Hak Kami

Dalam sebuah konferensi umum pertama gerakan Fatah selama dua dekade ini yang berlangsung di kota tepi barat Bethlehem Selasa kemarin (4/8), Mahmud Abbas yang juga presiden otorotas Palestina mengatakan kepada seluruh anggota gerakan Fatah bahwa "perlawanan" kepada para penjajah masih merupakan pilihan yang sah.

"Meskipun perdamaian adalah pilihan kami, kami memiliki hak untuk melakukan perlawanan, dan sah dibawah hukum internasional," katanya dalam pidato panjang selama acara pembukaan konferensi. Istilah perlawanan sering digunakan mencakup dua hal, secara kekerasan maupun tidak melakukan kekerasan dan keduanya adalah bagian dalam perjuangan.

Dia mengatakan bahwa pihak Palestina (versi Fatah) tetap berkomitmen untuk berada dibelakang rencana peta jalan damai AS, namun pihak Israel selalu gagal untuk melaksanakan kewajibannya di bawah aturan dokumen peta jalan damai tersebut.

Partai politik Fatah diharapkan dapat memilih dua dewan kepemimpinan baru dan menyetujui sebuah platform baru dalam tiga hari konferensi ini.

"Kami membuka acara ini di kota Bethlehem di mana nabi Isa dilahirkan dan dekat dengan kota suci Yerusalem."

"Ini merupakan keajaiban bagi Fatah yang masih bisa tetap berdiri walaupun diterpa berbagai goncangan," katanya menambahkan. Penyelenggaraan acara konferensi ini sebagai reuni setelah konferensi terakhir di Tunisia pada tahun 1989.

Mengenai negosiasi dengan Israel, Abbas mengatakan, "Kita ingin menegakkan hak-hak kita – hak-hak kita berdasarkan atas legitimasi internasional – dan kita harap tetangga kita Israel akan merespon untuk tercapainya kesepakatan perdamaian yang kita inginkan."

"Kita berharap tetangga kita [Israel] akan mengijinkan kita untuk membangun masa depan yang damai bagi bangsa kita untuk hidup dalam keamanan dan stabilitas," tambahnya.

Beberapa pemimpin agama yang tidak menjadi anggota Fatah turut hadir pada konferensi, termasuk mufti Yerusalem Syaikh Taysir Tamimi, beberapa pemuka agama Katolik dan setidaknya satu orang anggota dari pendeta Ortodoks Yunani.

Di antara topik pertama pada agenda konferensi akan membahas persoalan pengambil alihan Jalur Gaza dari gerakan Hamas pada tahun 2007, di mana para pendukung pasukan Fatah mengalami kekalahan dalam perang saudara singkat tersebut.

Salah satu sumber juga mengatakan bahwa konferensi juga akan membahas adanya dugaan keterlibatan Mahmud Abbas dalam skenario pembunuhan Yasser Arafat.(fq/mna)