Seorang pejabat senior Palestina mengatakan Kepala Otorita Palestina Mahmud Abbas akan meminta para ilmuwan dari laboratorium Swiss, yang memeriksa kematian Yasser Arafat, untuk mengambil sampel dari tubuh pemimpin Palestina tersebut untuk tes tambahan.
Saeb Erakat kepada AFP hari Minggu kemarin (8/7) mengatakan bahwa “Abbas memerintahkan salah seorang penasihat medisnya untuk berkomunikasi langsung dengan para ahli di institut Swiss yang menguji pakaian Arafat dan meminta mereka datang segera ke Ramallah untuk mengambil sampel dari tubuh Arafat.”
Erakat menambahkan bahwa Abbas meminta pemeriksaan lebih lanjut, berharap bahwa mereka akan mengungkapkan penyebab sebenarnya kematian Arafat.
Pada tanggal 3 Juli, saluran berita Al-Jazeera melaporkan bahwa temuan sembilan bulan penelitian laboratorium yang dilakukan di Institut Fisika Radiasi di Universitas Lausanne, Swiss, menyebutkan mantan pemimpin Palestina Arafat mungkin telah diracuni oleh elemen radioaktif polonium.
Yasser Arafat pimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) meninggal pada tanggal 11 November 2004, setelah beberapa minggu mengalami pengobatan medis.
Pada saat itu, pejabat ePrancis menolak mengungkapkan penyebab pasti kematiannya atas dasar hukum privasi, memicu rumor bahwa Mossad telah meracuni dia dengan talium, unsur radioaktif.(fq/prtv)