Laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di wilayah Palestina yang diduduki Israel, mengatakan, pasukan pendudukan Israel (IOF) telah banyak melukai rakyat Palestina selama 88 minggu pertama Juni 2011, dan sebagian besar dari mereka Naksa Hari pengunjuk rasa.
Jumlah korban sangat tinggi mencapai 787 cedera tahun ini, laporan OCHA mengatakan, sebuah peningkatan 17 persen dari periode yang sama tahun 2010.
Mayoritas cedera minggu ini (76) selama berlangsungya protes pada 5 Juni, terutama di pos pemeriksaan Qalandiya di Yerusalem Timur, akibat gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan IOF dan peluru karet terhadap para pengunjuk rasa.
Laporan resmi juga menandai peningkatan kekerasan oleh pemukim Yahudi minggu itu, dengan 15 serangan yang menyebabkan enam orang Palestina luka-luka dan pembakaran sebuah masjid di desa Al-Mughayyir dekat Ramallah.
Pejabat PBB itu juga mengungkapkan keprihatinan atas penurunan 40 persen jumlah truk yang memasuki Jalur Gaza, jika dibandingkan dengan periode sebelum blokade Israel pada tahun 2007, dengan sekitar separuh dari komoditas produk makanan, yang terdiri hanya 20 persen dari impor sebelum blokade.
Jalur Gaza hanya menerima 43 persen dari jumlah kebutuhan gas untuk memasak, laporan itu kemudian mengatakan, dan setengah dari 28 perusahaan pompa bensin beroperasi sebagian karena sistem penjatahan diberlakukan.
Departemen kesehatan Gaza mengumumkan menipisnya 178 item obat penting (esensial) dan 190 jenis obat lainnya, tambahnya. Kekurangan itu, karena embargo Israel terhadap impor obat-obatan dari mitra kementerian di Ramallah, dan telah menyebabkan penurunan pelayanan medis dan pengurangan lima persen dalam gaji staf pelayanan yang akan dialihkan untuk membeli perlengkapan medis. (mh/fic)