45 Pemimpin Palestina yang Ditahan Israel Umumkan Mogok Makan

Sebanyak 45 orang pejabat pemerintahan Palestina yang ditawan Israel menyatakan aksi mogok makan secara massal karena penangkapan atas diri mereka secara semena-mena.

Sumber-sumber tahanan di penjara Israel Aufar mengatakan, “Sebanyak 45 orang pemimpin Palestina, termasuk para menteri dan wakil Dewan Parlemen berkumpul pada pagi hari Kamis ke lokasi Benyamin, yang lokasinya berdekatan dengan penjara, sisi utara Ramallah. Di sana, mereka menyatakan aksi mogok makan sampai mereka dibebaskan.

Seorang tawanan penjara Aufar, yang berisi lebih dari 1.000 orang Palestina –100 orang di antaranya telah dipindahkan ke penjara pusat kemarin, mengatakan situasi yang sangat genting setelah puluhan menteri dan tokoh parlemen Palestina itu ditawan di sejumlah tempat interogasi Benyamin.

Israel mengerahkan pasukannya untuk melakukan penangkapan massal ke sejumlah kota dan desa tepi Barat dan berhasil menangkap 8 orang menteri Palestina, sebagian besar ditangkap di kota Ramallah. Sementara puluhan orang lainnya yang ditangkap adalah para tokoh dan perwakilan parlemen Palestina di berbagai tempat di Tepi Barat.

Hingga hari ini, media massa mencatat Israel telah menangkap 64 orang anggota Hamas, termasuk 24 perwakilan parlemen dan 8 orang menteri pemerintah. Jumlah itu, sama dengan sepertiga dari total menteri pemerintah Palestina di bawah koordinasi Hamas yang jumlahnya 24 orang. Jubir militer Israel mengatakan, “Operasi penangkapan massal di tepi Barat ini memang kami lakukan,” tanpa menyebutkan rinciannya.

Tapi para petinggi Hamas dan sejumlah sumber keamanan Palestina menegaskan ada 64 orang anggota Hamas yang diculik, termasuk 8 orang menteri dan 24 orang tokoh parlemen. Selebihnya adalah tokoh publik seperti walikota dari berbagai tempat. Hamas sendiri memiliki 74 orang anggota parlemen, 48 dari Tepi barat dan 26 dari Ghaza. Sudah ada 6 orang anggota parlemen asal Hamas yang dikurung di penjara Israel, sebelum penangkapan massal ini.

Presiden Palestina Mahmud Abbas mengecam tindakan Israel ini. Ia meminta dunia internasional segera bergerak untuk menghentikan agresi militer Israel ke Ghaza yang tidak dapat diterima oleh hukum manapun. (na-str/iol)