Pihak berwenang Mesir mencegah 33 orang warga Palestina dari Jalur Gaza, untuk menyeberang ke wilayahnya dengan tujuan menunaikan ibadah Haji di Tanah Suci, melalui bandara internasional Kairo.
“Larangan tersebut datang dari dalam daftar black list yang dikirimkan oleh Otoritas Palestina di Ramallah kepada intelijen Mesir, untuk mencegah mereka keluar dari Jalur Gaza. Menurut keterangan yang di dapat oleh Aljazeera, mereka yang dilarang melintasa dituduh sebagai anggota Gerakan Perlawanan Islam ( Hamas ) dan Jihad Islam,” seperti dilansir Aljazeera.
Sebeumnya sejak hari Senin (30/09), pemerintah Mesir telah membuka Gerbang Perlintasan Rafah untuk tujuan khusus penyeberangan jamaah Haji Asal Jalur Gaza menuju Arab Saudi. Pemerintah Mesir belum mengizinkan pasien penderita sakit melintas kedalam wilayah Mesir untuk berobat.
Menurut keterangan direktur penyeberangan Rafah Maher Abu Sabha kepada Aljazeera, ” daftar larangan perjalanan tersebut datang atas permintaan Menteri Awqaf dari Otoritas Palestina di Ramallah, Mahmoud Habash.”
Abu Sabha menambahkan, “ini terjadi karena perbedaan pengeluaran surat izin antara pemerintah di Jalur Gaza dengan Tepi Barat, ini bukan pertama kalinya perbedaan terjadi antara pemerintah Ramallah dan Gaza terhadap para calon jamaah Haji Palestina.“
Menanggapi hal tersebut, Menteri Wakaf di Jalur Gaza, Ismail Ridwan, mengatakan “apa yang terjadi terhadap para calon Haji dari Jalur Gaza melalui Gerbang Rafah sebagai tindakan bodoh dan tidak etis pemerintah Tepi Barat.” (Aljazeera/Zhd)