Eramuslim.com – Setelah serdadu penjajah ‘Israel’ menarik diri dari Khan Younis awal bulan ini, warga kembali setiap hari ke Rumah Sakit Nasser untuk mencari jenazah orang yang mereka cintai agar bisa menguburkan mereka di kuburan permanen di tempat lain.
Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan, total 283 jenazah telah ditemukan dari halaman rumah sakit tersebut sejak Jumat (19/4/2024).
Komite Internasional Palang Merah telah memberikan 1.500 kantong jenazah dan alat pelindung diri kepada petugas medis untuk membantu menggali tanah dan memindahkan ratusan jenazah tersebut.
“Saya datang ke sini sampai hari kelima untuk mencari jenazah anak saya, Jamal. Namun sayangnya, saya masih belum menemukan jenazah anak saya,” kata Raeda Abu al-Ola.
Hingga Selasa (23/4/2024), tim pertahanan sipil Gaza terus mencari jenazah korban yang belum ditemukan.
Penjajah Serang Warga Tepi Barat
Serdadu penjajah ‘Israel’ menembak dua orang dalam serangan dini hari di kamp pengungsian Aqbat Jabr dan Ein el-Sultan yang terletak di utara dan selatan kota Ariha, lapor kantor berita Wafa pada Senin (22/4/2024).
Salah satu korban luka tertembak di dada dan satu lagi terkena tembakan di perut. Para korban menerima perawatan di rumah sakit pemerintah Ariha.
Pada hari yang sama, seorang pria Baitul Maqdis berusia 44 tahun dibunuh dalam serangan penjajah ‘Israel’ di kota Ariha, Senin (22/4/2024) malam.
Pria tersebut diketahui bernama Shadia Issa Galaita, ayah dari tiga anak dan sekaligus saudara laki-laki dari seorang tawanan Palestina bernama Fadi Galaita yang telah dipenjara oleh penjajah ‘Israel’ selama 24 tahun.
Sebelumnya, Ahad (21/4/2024) malam, tiga orang terluka – dua wanita berusia 63 dan 30 tahun serta seorang pria berusia 19 tahun – ketika serdadu penjajah ‘Israel’ menembaki mobil yang melaju di jembatan Halhul di utara Al-Khalil. Kini berada di sebuah rumah sakit di Al-Khalil.
Di kota Tammun, selatan kota Tubas, seorang remaja berusia 24 tahun ditangkap di sebuah pos pemeriksaan penjajah ‘Israel’.
Penjajah juga menyerbu sebuah rumah di desa Jalbun, sebelah timur Jenin, dan mendirikan pos komando militer di lantai dua kediaman tersebut.
Pemukim ilegal ‘Israel’ yang bersenjata juga menembaki rumah-rumah warga Palestina di desa Sebastia, barat laut Nablus. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam serangan yang merusak beberapa rumah tersebut. (Aljazeera/Sahabat Al-Aqsha)