Hamas menyatakan, aparat keamanan otoritas di Tepi Barat makin represif terhadap kader perlawanan Palestina di Tepi Barat, 17 orang ditangkap dan 4 lainnya dipanggil interogasi dengan dalih berafiliasi kepada Hamas.
Keterangan yang berhasil dihimpun, Rabu (3/12) sejumlah mahasiswa dan eks tawanan dari penjara zionis termasuk yang ditangkap aparat, di distrik Hebron, Betlhem, Ramallah, Nablus dan Tulkarm.
Di distrik Hebron, aparat otoritas menangkap Ahmad Abi Isyah, Thariq Junaidi, Hatim Junaidi, Abdul Rahmah Khatib, dan Abdul Qadir Syahin, mereka semua mahasiswa kampus Politeknik Palestina, dan memanggil interogasi seorangw arga, Ziyad Darabi.
Organisasi Islam di kampus Politeknik Palestina mengutuk keras aksi penangkapan tersebut, dan menuding pihak otoritas Palestina bertanggungjawab atas keselamatan para mahasiswa, yang mengancam kelangsungan kuliah dan masa depan mereka.
Sejak beberapa hari lalu, aparat keamanan otoritas menggelar penangkapan luas dan pemanggilan interogasi, puluhan kader dan aktifis Hamas di Tepi Barat menjadi sasaran penangkapan, tanpa alasan jelas seputar operasi penangkapan ini.
Di kesempatan yang lain, Wakil ketua biro politik Hamas, Ismail Haniyah mengatakan, penjajah zionis tidak akan mampu mewujudkan target-targetnya di Gaza selama perlawanan Palestina eksis.
Dalam sambutannya di Forum Internasional untuk Solidaritas Palestina di Libanon, Haniyah menegaskan, teori keamanan nasional zionis penjajah telah jatuh. Setelah agresi ‘Israel’ ke Gaza, permasalahan Palestina kembali mendapatkan perhatian dan dipertimbangan banyak pihak.
Haniyah menegaskan, jalan perlawanan adalah pilihan paling strategi untuk mengakhiri penjajahan. Ia memperingatkan bahaya usaha menghalangi rakyat Palestina memetik kemenangannya dengan menunda-nunda rekontruksi Gaza.
Selama agresi ‘Israel’ ke Gaza, faksi-faksi Palestina tanpa kecuali bersatu padu di lapangan dan melakukan koordinasi. Haniyah bangga dengan Brigade Izzdudin Al-Qassam, Brigade Al-Quds dan faksi lainnya di Palestina yang memilih perlawanan.
Haniyah menjelaskan ada ratusan ribu rumah warga Palestina yang hancur. Karena itu, ia meminta bangsa Arab dan umat Islam mengakhiri blokade dan segera merekontruksi Gaza.
Haniyah juga menyerukan agar aksi solidaritas dan dukungan serta bantuan kepada warga Gaza terus ditingkatkan sehingga Gaza semakin kuat dalam membela Palestina.
Selain itu, Haniyah juga menandaskan, ‘Israel’ melanggar batas merah di Masjid Al-Aqsha dan Al-Quds. Rakyat Palestina pun menghadapi konspirasi besar dimana hak-hak mereka akan dihilangkan dengan berbagai cara dan alasan. (Abdillah Onim/Gaza)